Skip to main content

Jelajah Cianjur Selatan, Garut Selatan dan Bandung Selatan Bagian 11: Curug Dengdeng

Dari Rancabuaya dan Puncak Guha, yang menjadi tujuan kami selanjutnya dan finish di Ciwidey. Karena masih ada waktu kami mampir dulu di Curug Dengdeng yang kebetulan searah. Curug Dengdeng ini sudah masuk wilayah Cianjur Selatan dan sewaktu melewati jalur ini sebelumnya, kami belum mengetahui keberadaan curug ini.

Oh iya, sebenarnya Curug Dengdeng ini mempunyai nama yang sama dengan Curug Dengdeng di daerah Cipanas, dan keduanya sama-sama berada di daerah Cianjur. Curug Dengdeng Cipanas ini pernah kami kunjungi sebelumnya, bisa di lihat di link berikut: Curug Dengdeng-Cipanas dan Curug Dengdeng-Rumpin Bogor



Dari Rancabuaya ke Curug Dengdengk ami melewati Pantai Jayanti dan terus naik ke atas melewati perkampungan dan perbukitan. Jarak dari Rancabuaya sekitar 40km dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Mengikuti Google Maps, dan mendekati lokasi kami bertanya pada penduduk lokal. Berpatokan pada SMK 1 yang ada di seberang gang, kami parkir di sebuah warung kecil dipinggir jalan.
Penampakan SMK 1 yang jadi patokan
Menyeberangi jalan dan masuk ke jalan desa, melewati perkampungan yang membingungkan. Sempat nyasar beberapa kali kemudian kami bertemu dengan anak pemilik warung dan bersedia mengantar ke lokasi. Melewati kebun-kebun warga hingga sampai di batas hutan. Dari sini trekking sebenarnya dimulai. Menyusuri jalan setapak yang masih alami, menuruni bukit dengan pemandangan hutan tropis.
Melewati jalan kebun
Menuruni bukit
Ada satu titik di jalur ini yang ekstrim yaitu melewati tebing batu (terlihat) seperti tebing air terjun yang kering. Melewati titik ini kemudian menuruni tebing batu dengan pegangan tali. Dari titik ini perjalanan sudah mulai santai hingga sampai ke pinggiran sungai. Sampai di pinggiran sungai kita sudah melihat Curug Dengdeng dari kejauhan. Selanjutnya menuruni bukit yang tertutup semak-semak hingga sampai di pinggir sungai. Di sini kita bisa melihat curug kecil namun tinggi yang tersembunyi diantara tebing. 
Curug yang lebih kecil
Curug Dengdeng dari kejauhan
Curug Dengdeng dari kejauhan
Untuk ke curug utama kita harus berjalan sekitar 50m, menyeberangi sungai yang terlihat kering. Melewati bebatuan besar dan kecil hingga kami sampai di dekat kolam. Hanya ada 4 orang ABG lokal yang santai di atas batu besar.  Curug utama ini tingginya sekitar 25m dengan debit air yang tidak terlalu besar. Keunikan curug ini adalah batu tebingnya yang berwarna coklat kehitaman. Biasanya tebing-tebing curug ditumbuhi lumut atau tumbuhan menjalar tapi di curug ini tidak tumbuh seolah-olah terbentuk dari batu cadas. Sementara itu, air sungai yang jatuh terbagi menjadi beberapa bagian sehingga terlihat seperti alur air yang terlihat unik. 
Curug Dengdeng dari dekat
Curug Dengdeng dari dekat

Air yang jatuh terkumpul di kolam yang lumayan luas dan airnya tidak begitu dalam.  Meskipun tidak sejernih curug-curug di gunung namun air di sini lumayan jernih dan bisa untuk berenang. Tapi kebanyakan pengunjung puas hanya dengan duduk-duduk di bebatuan besar di depan curug dan menikmati kesunyian hutan dan lembah.
Kolam curug bisa dipakai untuk berennag
Setelah puas berfoto-foto, saya dan Ringgo melanjutkan perjalanan kembali ke parkiran. Meskipun perjalanan turun tidak terlalu menguras tenaga tapi pejalanan pulang sedikit terasa capek karena cuaca mulai panas dan tidak membawa air minum. Jadi buat kalian yang mau ke curug ini jangan lupa membawa bekal makanan dan minuman.

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...