Skip to main content

Posts

Showing posts with the label SUMBER DAYA ALAM

Petisi; Katakan kepada PBB: HTI bukan hutan!

HTI yang secara ekologis tidak bernilai justru di mata PBB adalah hutan. Petisi; Katakan kepada PBB: HTI bukan hutan! Hutan memiliki ragam kehidupan, merupakan habitat ribuan hewan, tumbuhan serta jutaan manusia – hutan tanaman industri sama sekali bukan hutan, melainkan gurun berwarna hijau. Meskipun begitu PBB mengindahkan monokultur dengan istilah hutan, dan demikian membuka pintu bagi perusakan alam. Katakakan pada PBB: HTI bukanlah hutan. Pandangan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB FAO tentang hutan sudah sejak lama memiliki kesalahan yang fundamental: FAO mendefinisikan hutan dengan mudahnya sebagai lahan yang ditutupi pohon. Hutan hujan tropis ditebang dan dikonversi menjadi perkebunan karet, hutan subtropis dan hutan iklim gugur yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi ditebang agar jalan untuk HTI pinus dan eukalyptus jadi terbuka – menurut definisi FAO masalah ini bukan sebagai kerugian hutan (no net deforestation). Jika lahan rumput dirusak atau lahan petani kecil dicuri...

Coral Day, Secercah Impian untuk Memulihkan Pulau Bangka

Kegiatan Coral Day KitaBangga 2014 di Desa Lihunu Pulau Bangka. Foto: Yuris Triawan Terumbu karang yang sering diistilahkan sebagai hutan tropis lautan . Diperkirakan seperempat dari total populasi di lautan tergantung pada keberadaan terumbu karang sebagai tempat tinggal dan sumber makanan. Tanpa terumbu karang, banyak spesies di laut akan kehilangan tempat tinggal dan tidak lagi memiliki tempat untuk berkembang biak.  Sebaran terumbu karang di lautan diperkirakan hanya sekitar 0,1% dari total luas lautan. Jutaan orang di dunia secara langsung maupun tidak langsung bergantung pada keberadaan terumbu karang sebagai sumber makanan, mata pencaharian dan juga untuk obat-obatan. “The Economics of Ecosystems and Biodiversity (TEEB) dalam sebuah penelitian menemukan bahwa terumbu karang menghasilkan hingga US $ 1,25 juta per hektar dari pariwisata, perlindungan pantai, bioprospecting dan perikanan per tahun." Sumber: UNEP, Coral Reefs – Valuable but Vulnerable . Keberadaanya merupakan ...

PETISI: Penebangan hutan untuk perlindungan iklim? Tidak, terima kasih!

EU memutuskan kebijakan biofuel Parlemen Uni Eropa akan kembali memutuskan politik-biofuel yang mengatur jumlah campuran bahan bakar nabati. Hingga kini setiap tahunnya terbakar 1,9 juta ton minyak sawit di dalam motor diesel di EU. Pembangunan perkebunan sawit menyebabkan rusaknya hutan hujan dan matinya orang utan. Kita harus bertindak sekarang! PETISI: Dengan bahan bakar dari ladang, Uni Eropa ingin menjadikan berkendaraan lebih ramah lingkungan. Bahan bakar yang dijual di pom bensin mengandung prosentasi biofuel yang tinggi. Pada tahun lalu di seluruh wilayah Uni Eropa dicampur 1,9 juta ton minyak sawit ke dalam diesel. Untuk itu perkebunan sawit membutuhkan tanah seluas 7000 kilometer persegi dimana disana sebelumnya tumbuh hutan hujan dan jadi habitat sekitar 5000 orang utan. Meskipun hutan hujan ditebang, Uni Eropa menggolongkan minyak sawit sebagai produksi berkelanjutan. Aktivis lingkungan, ahli pembangunan dan ilmuwan sudah sejak lama menuntut penghentian energi tumbuhan yang...

Petisi: Pak Jokowi, blusukan asap ke hutan gambut kami di Riau

Seorang anak bersepeda dengan menggunakan masker di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (13/3/2014). Kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan tersebut semakin pekat. Pemerintah Provinsi Riau mengimbau warga untuk menggunakan masker terkait kualitas udara yang memburuk. Foto: TRIBUN PEKANBARU/Doddy Vladimir  Lihat koran atau TV akhir-akhir ini? Asap menutupi Sumatera, akibat kebakaran hutan dan gambut!  Potret besarnya ngeri! Tiap tahun 3,8 juta hektar hutan hilang. Tahun ini, negara rugi 80 triliun, 10 kali lipat anggaran provinsi Riau; Rp 8,84 triliun (BNPB, 2014). Warga Riau sudah 17 tahun hidup dengan polusi dan penyakit akibat asap.  Tapi saya tak menyerah. Saya baru saja melahirkan anak pertama. Kelak, semoga ia belajar bersama anak-anak rimba seperti juga saya belajar dan tinggal lama di pedalaman hutan: “ sokola rimba ”. Sebelum hutan dan rawa gambut ‘berasap’ lagi, sebelum para pelaku lari dari hukum, kita suarakan agar Jokowi #BlusukanAsap ke Riau .  Say...

Hutan Adalah Nafas Kami "Orang Dayak"

Salah satu pohon Bangkirai di hutan adat desa Delang, Kudangan.  Foto: Nasrudin Ansori ** H utan bukan hanya sebagai suatu ekosistem tempat adanya tumbuhan yang bisa digunakan untuk kepentingan manusia, namun bagi masyarakat adat, hutan merupakan simbol dari sebuah harga diri.Hutan, tanah, sungai serta gunung memiliki keterikatan tersendiri dengan mereka. Pengelolaan hutan lestari telah dilakukan masyarakat lokal sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu dan itu tetap diterapkan sampai saat ini. Hal ini karena masyarakat mengerti akan pentingnya hutan sebagai tempat mencari nafkah, penyedia sumber daya, kawasan konservasi, penyedia air dan fungsi-fungsi lainnya. Penerapan hal ini juga diperkuat dengan aturan-aturan yang mengikat. Seperti pemberian sanksi dan denda bagi masyarakatnya yang terbukti salah. Pembagian kawasan dalam hutan juga menjadi bagian dari pengelolaan hutan oleh masyarakat. Pembagian kawasan ini memiliki beragam fungsi, seperti kawasan yang diperuntukkan untuk kegi...