Skip to main content

Sekeping Surga Itu Bernama Sawarna-Part IV: Pantai Goa Langir dan Karang Bokor Cliff

Pantai Goa Langir
Pada kunjungan sebelumnya, pantai ini terlewati untuk dikunjungi. Dan pada kunjungan kali ini, pantai ini menjadi salah satu tujuan utama. Hanya berjarak sekitar 1km dari penginapan dan pantai ini masih satu garis dengan Pantai Pasir Putih yang ada dekat penginapan. Jadi pantai ini dari jauh terlihat dengan patokan bukit karang yang ada di sebelah kanan.

Dari jembatan kawasan wisata, mengambil jalur ke arah Serang, nanti akan terlihat gerbang di pinggir jalan. Tidak ada penjaga tiket kala itu, mungkin karena tidak ada pengunjung. Dari gerbang, menyusuri jalan batu melewati kebun kelapa hingga sampai di tebing. Terlihat deretan warung namun tidak ada penghuninya jadi otomatis cuman ada kami berdua di sini. Sepanjang jalan di pantai terlihat banyak goa di tebing, dan di goa-goa utama terdapat papan nama.
Kondisi jalan masuk ke pantai
Seperti Pantai Pasir Putih, pantai ini juga mempunyai pasir luas, tidak banyak karang hanya saja ombak di sini tinggi dan berlapis-lapis. Pantai ini dibatasi oleh bukit karang yang menjorok ke laut sehingga garis pantainya berhenti dampai di sini. Karena pasirnya dan luasnya pantai ini, sangat cocok buat bermain dan santai di bawah pepohonan dan warung yang berjejer  di sini.
Senja di Pantai Goa Langir
Senja di Pantai Goa Langir
Senja di Pantai Goa Langir
Yang membuat unik pantai ini, tentu saja goa-goanya yang banyak di sepanjang tebing yang berhadapan dengan laut. Ada beberapa goa yang bisa dimasuki oleh pengunjung namun sayang karena sudah sore dan tidak ada guide, kami tidak berani masuk ke dalam goa. Dan karena hujan sepanjang hari, tujuan kami melihat sunset di pantai ini tidak tercapai tapi dengan kunjungan ini sudah menghilangkan rasa penasaran akan pantai ini.
Bukit karang dan goa di sepanjang pantai
Bukit karang dan goa di sepanjang pantai
Karang Bokor
Sabtu pagi kami check-out dan kembali ke Bogor tapi sebelumnya kami mampir ke Karang Bokor (Cliff) dan Curug Kanteh. Pagi-pagi sekitar jam 7 lewat kami sudah berangkat mengambil jalur yang beda ketika ke sini. Jalur ini alur sebaliknya yaitu menuju ke arah Serang. Berjarak sekitar 5km dari penginapan melewati kawasan hutan hingga sampai di gerbang Karang Bokor yang terlihat jelas di sebelah kiri jalan.

Karena kurang jam 8 pagi, sementara kawasan ini buka jam 8. Menunggu di pintu gerbang akhirnya penjaga datang. Harga tiket masuk Rp. 10.000/orang. Menurut petugas jaga, kawasan wisata ini baru dibuka kurang dari setahun lalu. Dari gerbang kita harus  masuk ke dalam kira-kira 200m. Melewati hutan dengan jalan yang licin akhirnya sampai di spot yang di tuju.
Kondisi hutan menuju Karang Bokor
Di area ini banyak terdapat bebatuan karang dan area terbuka ini adalah bagian dari bukit karang yang menjorok ke laut. Ketinggian tebing ini sekitar 50-meter lebih. Di sebelah kiri terlihat garis pantai berpasir hitam dengan ombak besar berlapis-lapis. Berbentuk teluk yang dilindungai oleh tebing sehingga terlepas dari pandangan luar. Untuk ke sana bisa melewati jalan setapak di antara semak-semak dan hutan, biasanya dipakai oleh masyarakat lokal untuk memancing.
View dari karang
Yang menjadi daya tarik spot di sini adalah, adanya pulau kecil yang terpisah dari daratan yang ditumbuhi pepohonan hijau dan dikelilingi oleh laut dalam. Di sebelah kiri terlihat tebing melingkar seperti tak terjamah manusia.
Karang Bokor
Berfoto di pinggir karang
Pemandangan di sini akan terlihat jelas dengan menggunakan drone. Dari atas terlihat tebing tempat kami berdiri yang dibawahnya laut dalam dengan hempasan ombaknya, cantik sekaligus menakutkan. Pengunjung harap berhati-hati ketika mendekati pinggir tebing karena di sini tidak ada pengawas, dan hanya di batasi oleh pagar kayu. Dan perlu di catat lagi, di sini tidak ada warung penjual makanan/minuman. Buat kalian yang mau berkemah di sini bisa, dan cocok buat penikmat alam, kombinasi laut, hutan dan langit terbuka.
View Karang Bokor dari atas
View Karang Bokor dari atas
View Karang Bokor dari atas
View Karang Bokor dari atas
Setelah puas menikmati pemandangan di sini, kami melanjutkan perjalanan pulang dan terlebih dahulu mampir di Curug Kanteh.
 Baca juga link terkait:
- Sawarna bagian 1: Pantai Legon Pari dan Karang Taraje
- Sawarna bagian 2: Pantai Tanjung Layar dan Goa Lalay
- Sawarna bagian 3: Pantai Tanjung Layar dan Karang Taraje

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...