Menjelajahi Misteri Bukit Sitanjung
[Antara Syekh Maulana Maghribi, Syekh Darmakusuma, Sunan Bonang (Syekh Jambu Karang), Ki Gede Sebayu, dan Pangeran Benawa]Bukit Sitanjung merupakan salah satu bukit yang berada di Kecamatan Lebaksiu-Tegal, tepatnya ke arah tenggara dari Jembatan Sunglon Sitanjung. Bukit ini masih cukup alami dan asri. Dibuktikan jika kalian ke sana maka akan banyak menjumpai kumpulan monyet liar yang bergelantungan di atas pohon. Selain monyet liar, banyak sekali babi hutan dan bahkan saya sendiri pernah melihat macan Jawa di area Bukit Sitanjung.
![]() |
| Bukit Sitanjung |
Namun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa dinamakan Sintanjung, karena di puncak bukit tersebut memang tumbuh pohon Tanjung.
Di puncak bukit sitanjung ada dua makam yang dipercaya sebagai petilasan, bahkan sebagian orang mengatakan kedua makam ini adalah benar benar makam [Termasuk Guru Saya Maulana Habib Lutfi Pekalongan] yang mempercayai bahwa itu benar benar makam.
Kedua makam ini adalah makam Syekh Maulana Maghribi dan Makam Syekh Darmakusuma. Menurut Habaib Lutfi, pada zaman dahulu Raja Turki memang mengutus 200 ulama dari Maroko (Maghribi) yang kemudian mereka menyebar ke pelosok tanah Jawa termasuk ke Lebaksiu, Pedagangan, dan Danaraja – Margasari.
![]() |
| Makam Syekh Darmokusumo |
Bahkan dikabarkan, Ki Gede Sebayu dan Pangeran Benawa pun pernah mengadakan pertemuan khusus di puncak bukit ini. Adanya pertemuan Syekh Maulana Maghribi dengan Syekh Darmakusuma, adanya pertemuan Sunan Bonang dan Syekh Darmakusuma, adanya pertemuan Ki Gede Sebayu dan Pangeran Benawa, maka ini menandakan bahwa Bukit Sitanjung bukanlah sebuah bukit biasa. Tentunya ada misteri tersembunyi di balik keasrian bukit ini. Wallahu a’lam.
Penasaran dengan bukit ini? Sadulur bisa kok ke sini, tapi perlu mental dan fisik yang cukup. Karena membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit jalan kaki hingga sampai ke puncak. Jangan lupa untuk membawa air minum dan senjata (golok), karena seperti yang saya sebutkan di awal bahwa bukit ini masih dihuni oleh hewan liar (monyet, babi hutan, macan). Atau jika mau lebih aman lagi, sadulur bisa ke sini pada saat Rebo Wekasan. Karena di bukit ini ada syukuran yang dilaksanakan oleh warga sekitar.
Sumber :
[1] Hamam Rochani, Ahmad. 2005. Ki Gede Sebayu Babad Negari Tegal. Intermedia Paramadina : Semarang
[2] Zubaedi, Akhmad. 2016. Menyusuri Jejak – Jejak Tegal. Ajrie Publisher : Bukittinggi
[3] Maulana Habaib Muhammad Lutfi – Pekalongan
[4] Cerita Pitutur Warga Kampung Keberkahan – Desa Lebaksiu Kidul.


Comments
Post a Comment