Skip to main content

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)
Peta Kawasan Konservasi Indonesia
Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam.

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)
Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites worldwide in 107 countries. (UNESCO)

Cagar Biosfer adalah kawasan yang ideal untuk menguji dan mendemonstrasikan pendekatan-pendekatan yang mengarah kepada pembangunan berkelanjutan pada tingkat regional. Usulan penetapan cagar biosfer diajukan oleh pemerintah nasional ataupun pihak lain. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukan ke dalam jaringan dunia tentang Cagar Biosfer. 

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)
Kawasan konservasi dunia Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau.
Indonesia mempunyai 7 cagar biosfer yang tertera dalam daftar sebagai berikut :

1. Cagar Biosfer Cibodas ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango seluas 15.196 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.

Keterangan di :
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodas&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e

2. Cagar Biosfer Tanjung Puting ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Tanjung Puting seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.

Keterangan di :
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=tanjung_pinang&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e

3. Cagar Biosfer Lore Lindu ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Lore Lindu seluas 229.000 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.

Keterangan di :
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=lore_rindu&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e

4. Cagar Biosfer Komodo dtunjuk pada tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Komodo seluas 173.300 ha yang ditetapkan pada tahun 1990. Pada tahun 1989 Kawasan Komodo juga dideklarasikan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).

Keterangan di :
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=komodo&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e

5. Cagar Biosfer Pulau Siberut ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Siberut seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.

Keterangan di :
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=siberut&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e

6. Cagar Biosfer Gunung Leuser ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Gunung Leuser seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.

Keterangan di :
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=leuser&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e

7. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu, Riau ditetapkan 26 Mei 2009 adalah cagar biosfer hasil kerjasama antara LIPI, Departemen Kehutanan (BBKSDA, Riau), Pemerintah Daerah Provinsi Riau, dan sektor swasta. Keunikan dari ekosistem cagar biosfer Giam Siak adalah banyak ditemukan sumber mata air yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan volume air pada area cagar biosfer bersangkutan.

Keterangan di :
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=giam&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e
dan
http://www.attayaya.net/2010/05/cagar-biosfer-giam-siak-kecil-bukit.html

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)
Peta biogeografi Cagar Biosfer Indonesia
Secara biogeografi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi 7 biogeografi utama yang masing-masingnya diharapkan memiliki minimal 1 Cagar Biosfer, yaitu :

1. Sumatera.
2. Jawa dan Bali.
3. Kalimantan.
4. Nusa Tenggara termasuk Pulau Wetar.
5. Sulawesi.
6. Maluku.
7. Papua termasuk Pulau Kai dan Aru.

Pengelolaan suatu Cagar Biosfer dibagi menjadi 3 zona yang saling berhubungan, yaitu :

1. Area inti (Core Area) adalah kawasan konservasi atau kawasan lindung dengan luas yang memadai, mempunyai perlindungan hukum jangka panjang, untuk melestarikan keanekaragaman hayati, satwa beserta ekosistemnya.

2. Zona penyangga (Buffer Zone) adalah wilayah yang mengelilingi atau berdampingan dengan area inti dan teridentifikasi, untuk melindungi area inti dari dampak negatif kegiatan manusia. Dimana hanya kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan konservasi yang dapat dilakukan.

3. Area transisi (Transition Zone) adalah wilayah terluar dan terluas yang mengelilingi atau berdampingan dengan zona penyangga. Kegiatan-kegiatan pengelolaan sumberdaya alam secara lestari dan model-model pembangunan berkelanjutan dipromosikan dan dikembangkan.

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)
Biosphere Reserve Zonation
Sebuah Cagar biosfer didefinisikan sebagai suatu kawasan konservasi ekosistem daratan atau pesisir yang diakui oleh Program MAB - UNESCO untuk mempromosikan keseimbangan hubungan antara manusia dan alam. Cagar biosfer melayani perpaduan tiga fungsi yaitu :
  1. Kontribusi konservasi lansekap, ekosistem, jenis, dan plasma nutfah.
  2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan baik secara ekologi maupun budaya.
  3. Mendukung logistik untuk penelitian, pemantauan, pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan masalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, regional, nasional, maupun global. Kumpulan cagar biosfer di dunia membentuk Jaringan Cagar Biosfer Dunia, yang didalamnya dipromosikan program pertukaran informasi, pengalaman, dan personel terutama di antara cagar biosfer dengan tipe ekosistem yang sama dan atau dengan pengalaman yang sama dalam memecahkan masalah konservasi dan pembangunan.

Dengan demikian Jaringan Cagar Biosfer Dunia memberikan kontribusi yang sesuai dengan tujuan dari Agenda 21 dan Konvesi Keanekaragaman Hayati. CBD (Convention on Biological Diversity) sebagai hasil dari KTT Bumi 1992 (1992 United Nation Conference on Environment and Development).

Jumlah Cagar Biosphere Dunia (World Biosphere Reserves) 554 Cagar Biosfer pada 107 negara.
  1. Kawasan Afrika dengan 22 negara memiliki 52 Cagar Biosfer.
  2. Kawasan Amerika Serikat dengan 13 negara memiliki 26 Cagar Biosfer.
  3. Kawasan Asia Pasifik dengan 22 negara memiliki 114 Cagar Biosfer.
  4. Kawasan Eropa dan Amerika Utara dengan 31 negara memiliki 258 Cagar Biosfer.
  5. Kawasan Amerika Latin dan Karibia dengan 19 negara memiliki 104 Cagar Biosfer.




Sumber Tulisan dan Gambar: MAB Indonesia | Wikipedia | Attaya

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km. Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah. Jalan raya Sukabumi-Banten Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dik