Skip to main content

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km.
Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah.
Jalan raya Sukabumi-Banten
Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dikejauhan di puncak bukit curug ini. Sampai di belokan desa, kita harus masuk sekitar 6km melewati jalan perbukitan dan kondisi jalan tanah dan berbatu jadi sangat susah di akses oleh kendaraan roda 4. Hingga sampai di sebuah rumah, kami parkir dan kebetulan bertemu dengan salah seorang pemuda di sana dan mau mengantar kami ke curug.
Kondisi jalan desa
Perjalanan di mulai melewati kebun, melewati lumbung padi tradisional Sunda dan persawahan. Di kejauhan terdengar sayup-sayup suara musik pesta. Meskipun saya menganggap ini sudah terpencil, masih ada desa-desa yang lebih terpencil lagi di perbukitan dan lembah-lembah tersembunyi. Suasana pedesaan di sini benar-benar sangat terasa apalagi ketika melewati persawahan bertingkat-tingkat. Hingga nanti kita melewati rumah terakhir yang berada di bukit ini. Terus menyusuri sawah di lereng bukit akhirnya kami sampai di bukit di hadapan Curug Kanteh.  Di sini ada seorang bapak yang sedang bekerja membenahi area sekitar curug. Di area ini kita bisa menyaksikan pemandangan desa di kejauhan yang di dominasi oleh hijaunya persawahan dan hutan.
Melewati lumbung padi khas Sunda
Persawahan sepanjang jalan menuju curug
Persawahan sepanjang jalan menuju curug
Pagi yang sudah dipanen
Hanya saja, beberapa hari sebelumnya terjadi longsor jadi kami tidak bisa turun dari jalur biasa. Terlihat bebatuan longsor mengarah ke bawah, ke arah sungai, tidak memungkinkan untuk turun. Akhirnya guide kami mencari jalan turun, sebenarnya ada jalanmemutar tapi karena guidenya belum pernah melewatinya jadi kami muter-muter dengan kondisi jalan yang lumayan ekstrim dan licin.
View curug dari atas
Setelah ketemu jalan setapak hingga ke pinggir sungai tapi tetap saja untuk ke bawah kami harus melewati bekas longsoran. Melewati bekas longsoran yang ringkih kami turun hati-hati karena di depan adalah jurang yang dibawahnya adalah sungai dengan bebatuan cadas. Sampai di bawah kami istirahat sebentar di atas batu bekas longsoran, di sini belum terlihat jelas Curug Kanteh hanya terlihat alirannya saja. Terus berjalan menyusuri pinggiir sungai yang tertutup ranting-ranting berduri (bekas longsor) hingga kami sampai di area depan curug. Mencari posisi di atas batu besar yang membuat deg-degan karena di belakang kami adalah longsoran yang bisa saja setiap waktu terjadi longsor susulan.
Mencari jalan turun
Melewati bekas longsoran
Curug Kanteh terdiri dari 2 tingkatan yang utama dan curug kecil di antara 2 tingkat ini dengan ketinggian sekitar 80m diapit oleh 2 tebing yang tinggi. Karena beberapa hari hujan, debit curug ini sangat besar dan deras jadi kami tidak berani mendekat. di sekitar curug terdapat bebatuan besar, di sini kita bisa mengambil foto-foto dengan latar curug yang cantik ini.  Belum puas rasanya menikmati curug ini, guide kami minta untuk segera naik karena tiba-tiba mendung dan gerimis dan kamipun bergegas untuk segera ke atas.
Curug Kanteh di musim hujan
Curug Kanteh di musim hujan
Curug Kanteh di musim hujan
Jalan santai sampai di parkiran, dan kami memberi tips kepada guide sewajarnya dan melanjutkan kembali perjalanan menuju Bogor. Masih ada sekitar 5 jam lagi perjalanan......
Jadi buat kalian yang hobby ke curug tidak ada salahnya mampir ke sini ketika mengunjungi Sawarna atau dalam perjalanan Sukabumi-Anyer atau sebaliknya. Kalau kalian mau berkemah bisa di lokasi cuman sayang ketika ke sana saya tidak melihat kamar kecil, mudah-mudahan ke depannya lokasi wisata ini akan dilengkapi dengan sarana-prasarana penunjang.

Info:
Nama  : Curug Kanteh
Lokasi  : Desa Cijengkol, kec. Cilongrang, kab. Lebak-Banten
Biaya   : masuk gratis, guide bayar sewajarnya

Baca juga link terkait:
- Carita-Labuan-Tanjung Lesung













Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup