Skip to main content

Jelajah Jawa Tengah Bagian 1: Curug Cibelik

Trip kali ini lumayan panjang dan tujuan awalnya yaitu sekitaran Jawa Tengah mulai dari Dieng-Baturaden dan berakhir di Tegal namun sesuai kesepakatan menjadi Dieng-Baturaden-Tasikmalaya dan berakhir di Garut. Dan perjalanan kali ini dimulai tanggal 14 Februari malam sampai 24 Februari.

Berangkat dari Bogor sekitar jam 4.30 sore bersama Revan, Ibnu, Sugi dan Noey. Awalnya berencana menggunakan mobil saya, tapi karena kecil akhirnya ganti menggunakan mobil Ibnu yang lebih besar. Kami sengaja jalan sore dan berencana menginap di rest area tol Cipali dan abis subuhnya bisa lanjut ke Dieng.

Seperti biasa, sebelum memasuki tol Cikampek sudah macet hingga KM45-an karena pembangunan Tol elevatid Cibitung-Cimanggis. Masuk tol Cikampek sekitar jam 20.00. Dari tol Cikampek dilanjutkan ke tol Cipali kemudian Kanci hingga rest area KM229. Di rest area kami tidur di dalam mushola yang baru selesai dan sehabis subuh perjalanan dilanjutkan. Sehabis tol Kanci kemudian memasuki tol Pematang (Pemalang-Batang).

Keluar dari tol Pematang, memasuki kota Batang kemudian ke arah Dieng yang kondisi jalannya terus menanjak. Melewati perkebunan teh Desa Kali Tengah tiba-tiba kami melihat ada papan petunjuk arah Curug Cibelik dan Curug Lojahan. Dari info penduduk lokal yang lewat menyebutkan bahwa Curug Lojahan (katanya) adalah curug tertinggi di jawa Tengah. Penasaran dengan info ini kami mengikuti jalan  aspal menuju desa Kali Tengah. Kondisi jalannya lumayan curam dan berbelok-belok serta kecil.
Gapura Desa Kali Tengah-Batang
Sampai di Desa Kali Tengah kami parkir di tanah sempit samping mesjid. Kami menuju ke sebuah warung samping mesjid untuk bertanya info curug ini lebih lanjut. Dari ibu pemili warung kami diinfokan bahwa untuk ke Curug Lojahan butuh waktu 2-3jam trekking menembus hutan dan naik-turun bukit. Untuk ke Curug Cibelik yang lebih kecil cukup trekking sekitar 30menit. Karena baru sadar bahwa hari itu adalah hari Jum’at, kami membatalkan ke Curug Lojahan dan hanya ke Curug Cibelik. Sebelum memulai trekking kami sarapn terlebih dahulu di warung si ibu.

Sekitar jam 8.30 kami memulai trekking. Dari mesjid mengambil jalan ke kanan ke arah bukit, jalan setapak berupa cor-coran. Kemudian kami melewati kebun-kebun sayuran dan pepohonan buah terutama duren. Terlihat juga beberapa petani sedang mengolah tanah dan menanam bibit. Kira-kira 200-300m trekking sampailah kami di area loket. Tidak ada penjaga di hari itu. Terdapat jalan setapak menuju Curug Lojahan yang terkesan masih alami dan berlumpur.
Trekking menuju curug
Sampai di loket tapi tidak ada penjaga
Untuk ke Curug Cibelik kami mengikuti petunjuk arah ke atas dimana terdapat spot foto yang terlihat sudah mulai rapuh. Terlihat papan petunjuk arah ke curug yang berjarak sekitar 50m,.menuruni bukit, melewati tangga-tangga tanah yang di batasi oleh bambu-bambu. Di sebelah kiri adalah badan bukit sementara di kanan adalah lembah. Di sediakan pegangan dari bambu di kiri dan kanan.
Jalan menuruni bukit menuju curug
Setelah menuruni anak tangga sekitar 50m terlihat curug yang kami tuju yaitu Curug Cibelik. Curug ini mempunyai tipe horse tail/tunggal dengan ketinggian sekitar 12-15m. Dari penampakannya, terlihat kolam yang ada di bawah curug tidak terlalu dalam. Dikelilingi oleh pepohonan yang masih asri, tidak terlihat sampah di area curug. Dan kalau diintip dari atas, aliran curug ini membentuk tingkatan, namun karena tampiasnya yang lumayan besar kami tidak turun hingga depan curug. Maklum karena kami tidak berniat mandi/berenang.hanya Revan yang mencoba ke bawah dan walaupun Cuma sebentar sudah membuat basah.
Curug Cibelik
Curug Cibelik
Di sebelah kiri terdapat spot untuk berfoto berupa deck yang terbuat dari kayu. Terlihat rapuh karena selalu basah oleh tampias. Harus hati-hati jika berjalan ke ujung deck ini, takut roboh hahaha. Setelah mengambil foto-foto kami, dan hampir jam 10.00 kami kembali ke parkiran dan melanjutkan perjalanan menuju Dieng dan berharap sampai di Dieng sebelum Jumatan.
Spot selfie
Dari Desa Kali Tengah kami melewati jalan hutan yang terus mendaki. Kemudian melewati pegunungan dengan pemandangan yang sangat indah. Desa-desa yang di selimuti kabut dengan latar pegunungan dan hamparan ladang sehingga tidak terasa kita menempuh hampir 2 jam perjalanan menuju Dieng.
Jalan hutan yang sangat sepi
Salah atu view di perjalanan menuju Dieng
Salah atu view di perjalanan menuju Dieng
Baca juga link terkait:
- Curug Nangga 
- Telaga Sunyi, Curug Pinang dan Caping Park
- Curug Telu, Sendang Bidadari, Kedung Pete dan Curug Moprok/Curug Pelangi 
- Curug Jenggala dan Curug Penganten
- Curug Sirawe
- Candi Dwarawati dan Kawah Sileri

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km. Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah. Jalan raya Sukabumi-Banten Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dik