Skip to main content

Jelajah Malang-Lumajang: Coban Rondo dan Labirin Coban Rondo

Mengunjungi Malang-Lumajang untuk kedua kalinya, tapi petualangan kali ini kami menunjungi Air Terjun Madakaripura di Probolinggo. Kunjungan pertama yaitu pada tanggal  17-22 Agustus 2018. Petualangan kali ini dimulai tanggal 12-18 Januari 2019. Sebenarnya 12-20 Januari tapi 2 hari terakhir ada yang sakit jadinya kita gak kemana-mana.
Di temani Revan dan Noey kami naik Kereta Api Gajayana dari Gambir sekitar jam 5.40 sore dan ini adalah perjalanan pertama saya menggunakan kereta api ke daerah jawa, paling jauh cuman ke Bandung hehehe. Ternyata tiket kereta ke Malang lumayan mahal Rp. 650.000 padahal sebulan sebelumnya sekitar Rp. 450.000.
Dari kantor langsung ke Gambir dan terlihat antrian panjang di mesin pencetak karcis buat yang sudah pesan online. Meskipun sudah ada barcode dan tinggal di scan dan langsung keluar karcis tapi mayoritas calon penumpang masih mengetik manual sehingga antrian jadi panjang. Sesudah mengeprint karcis kamipun naik ke lantai atas menunggu kereta. Dan kereta datang dan berangkatnya ontime.
Suasana di kereta Gajayana
Suasana di kereta terasa nyaman dan toiletnya lumayan bersih. Hanya saja karena perjalanan malam kita tidak bisa melihat pemandangan keluar. Waktu tempuh dari Stasiun Gambir ke Stasiun Malang sekitar 15 jam dan berhenti di kota-kota seperti Cirebon, Jogja, Madiun,Kediri, Blitar etc (hanya itu yang bisa saya ingat karena kebanyakan tidur). Memasuki kabupaten Malang sudah mulai pagi dan barulah terihat pemandangan di  2 jam terakhir. Terlihat pemandangan pegunungan, persawahan dan lembanh-lembah dalam serta menyaksikan matahari terbit.
View dari jendela kereta
Sampai di stasiun Malang lewat jam 9 pagi. Dari stasiun kami langsung menuju tempat penyewaan motor yang sudah kami pesan sebelumnya. Harap di catat, di stasiun ini dilarang beroperasi ojeg atau taksi online dan penyewaan. Setelah mendapatkan 2 motor dengan sewa Rp 80.000 untuk Vario dan Rp. 70.000/24 jam untuk Beat, kami langsung menuju Batu. Di tengah perjalanan kami istirahat di warung makan depan Universitas Muhammadiyah.
Jarak dari Malang ke Batu sekitar 1 jam. Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari lokasi penginapan yang sebelumnya kami booking di daerah Songgoriti. Sampai di Songgoriti sekitar jam 12 siang, setelah telponan dengan pemilik penginapan akhirnya kami menemukan lokasi nya. Penginapannya sangat sederhana dengan tarif Rp. 125.000/malam tanpa AC dan air panas (di sini udaranya sangat dingin).
Habis zuhur kami berangkat menuju Coban Rondo dan Labirin yang berada di Pujon, lokasi wisata yang lumayan dekat dengan Songgoriti dengan jarak sekitar 6km. Jalan menuju Coban Rondo sangat mulus, hanya saja penuh belokan/tikungan tajam. Melewati perbukitan dengan pohon-pohon pinus dengan pemandangan kota Batu.
Jalur menuju Coban Rondo
Sampai di loket Coban Rondo kami membayar biaya masuk terusan Rp. 35.000 (Coban dan Labirin) serta biaya parkir Rp. 4.000, jadi di dalam kita gak usah bayar parkir lagi. Pertama-tama kita menemukan wana wisata Labirin tapi kami lanjut terus menuju Coban Rondo yang berjarak sekitar 2km.
Pintu masuk Coban Rondo
Di tengah perjalanan terlihat plang penunjuk arah ke Coban Tengah namun sayang berdasarkan info, harus pakai guide karena lokasiny jauh dan aksesnya juga semi offroad. Sampai di parkiran, terlihat banyak sekali pengunjung hari itu, maklum weekend.
Landmark Coban Rondo
Di sepanjang pinggiran parkiran berjejer warung-warung yan menjual aneka makanan dan minuman serta cendera mata. Dari parkiran ke air terjun jaraknya sangat dekat, hanya beberapa puluh meter saja berjalan sudah kelihatan coban ini yang mempunyai keinggian sekitar 80m. Nah pasti ada yang nanya kenapa namanya Coban Rondo (Janda)?, ini ada sejarahnya, kisah cinta yang beakhir tragis, kalian bisa baca di Wikipedia berikut.
Coban Rondo
Coban Rondo
Di sini tersedia taman-taman dengan bangku-bangku dan saung tempat beristirahat. Ada juga jembatan di sungai yang bisa dipakai untuk berselfie dengan latar belakang air terjun. Di seberang sungai, melewati jembatan terdapat rumah pohon/pelataran yang dipakai untuk spot selfie dengan latar air terjun.
Salah satu spot foto
Salah satu spot foto
Hanya saja, sekarang sudah dilarang untuk mendekat ke air terjun, dalam jarak sekitar 50m sudah dipasang barikade dan tanda dilarang mendekat. Dan ini beralasan karena pas kami berada di sini tiba-tiba ada batu longsor dari tebing. Gak terbayang kan kalau ada pengunjung yang berada di bawahnya, pastilah sangat fatal akibatnya kalau tertimpa reruntuhan tebing.
Sedang asik berfoto, tiba-tiba hujan, dan sesuai himbauan, semua pengunjung harus menjauh dari area coban. Menunggu hujan reda sekalian istirahat dan menikmati sempol, yaitu makanan tradisional berupa daging tumbuk yang di kasih tepung, dibuat seperti sate, di goreng dan dimakan dengan aneka saus. Harganya tidak mahal cukup Rp. 1.000/tusuk.
Masih gerimis, kami melanjutkan perjalanan ke Labirin. Jalanan tertutup dengan kabut, jarak pandang sangat dekat.  sampai di lokasi, Revan dan Noey ke parkiran sementara saya menunggu dekat labirin.
Buat kalian yang belum tau apa itu labirin..... labirin adalah sebuah sistem yang berliku-liku dan simpang siur yang mengarah ke titik tengah. Nah di sini labirinnya berupa taman yang ditengahnya terdapat air mancur kecil. Untuk bisa ke tengah kalian perlu teman yang mengarahkan dari tower yang ada di pinggir labirin, kalau gak, bisa-bisa kalian berputar-putar tidak karuan. Atau bisa juga, teman kalian berbuat usil menunjukkan jalan yang salah hahahha. Di sini, Revan dan Noey yang masuk ke Labirin dan saya yang memberi arahan dari tower.
Labirin Coban Rondo
Di dekat sini juga terdapat spot foto, berupa kotak-kotak persegi, berwarna-warni yang disusun seolah-olah membentuk optical illusion. kalian bisa berfoto-foto di sini, tenang aja gak usah bayar !!!.
Dengan aneka permainan yang ada di wana wisata ini, tidak salah Coban Rondo menjadi salah satu favorit warga untuk menghabiskan weekend. Jia kalian ke Batu/Pujon, jangan ewatkan spot yang satu ini!
Salah satu spot foto

Baca juga link terkait:
- Tumpak Sewu/Coban Sewu dan Coban Ciblungan (kunjungan kedua
- Sumber Telu, Panorama Coban Kapas Biru dan Coban Gampit
- Coban Srengenge dan Coban Gintung 
- Coban Kabut Pelangi
- Coban Kapas Biru 
- Air Terjun Madakaripura, Coban Lawean dan Coban Kembar 
- Sumber Siji, Sumber Pitu dan Sumber Papat
- Coban Kaca dan Coban Rais
- Coban Putri Ayu/Coban Buntung, Coban Kodok dan Grojogan Sewu 

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km. Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah. Jalan raya Sukabumi-Banten Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dik