Skip to main content

Mengunjungi Wana Wisata Capolaga: Curug Goa Gajah, Curug Sawer dan Curug Karempong


Dari Curug Sadim kami melanjutkan perjalanan ke Wana Wisata Capolaga. Lokasi Capolaga ini tidak begitu jauh jaraknya dari Curug Sadim. Berada di kampung yang sama, desa Cicadas, kab. Sagalaherang-Subang. Nama Sagalaherang (semua jernih dalam bahasa Sunda) ini didapat karena air sungai disini jernih.
Papan petunjuk arah Capolaga ini sangat mencolok jadi yang melintas di sini tidak akan terlewat. Begitu gerbang kita harus membayar tiket Rp. 17.500/orang. Begitu memasuki wana wisata ini, kesan pertama membuat langsung jatuh cinta. Suasana asri begitu terasa, terlihat penginapan seperti villa-villa di bangun di area depan sementara parkiran sudah tertata rapih.
Gerbang depan
Wana wisata ini berada di lembah. Untuk turun ke bawah kita melewati anak tangga hingga mencapai anak sungai. sudah disediakan tangga bambu untuk menyeberangi anak sungai kemudian trekking hingga pertigaan ke Curug Sawer, Curug Karembong/Curug Goa Badak. Kami memilih pertama kali menuju Curug Goa Badak.
Pintu masuk area wana wisata
Trekking di area Capolaga
Trekking di area Capolaga
Menyusuri pinggir sungai melewati jalan-jalan setapak yang sudah rapih, kami melewati banyak tenda-tenda yang berada di sepanjang sungai. Masing-masing area dibagi dalam blok-blok. Bukan hanya di pinggir sungai, blok-blok ini juga ada di atas-atas bukit/hutan pinus. Jadi kalau kalian mau berkemah di sini bisa memilih lokasi yang di sukai dan di masing masing blok tersedia toilet. Tidak usah takut kalau tidak punya tenda karena di sini juga disewakan tenda-tenda yang sudah terpasang, jadi tinggal masuk.
Suasana  perkemahan di wana wisata Capolaga
Suasana  perkemahan di wana wisata Capolaga
Suasana  perkemahan di wana wisata Capolaga
Trekking di area ini tidak berasa berat karena jalur trekking nya sudah tersedia dan ditambah dengan suasana hutan dan sungai. Juga, di akhir minggu banyak pengunjung ke sini baik yang hanya jalan-jalan seperti kami ataupun rombogan yang berkemah.
Sampai di Curug Goa Badak yang ternyata berada di dekat Gerbang Capolaga yang satuny yang a lagi hahahaha, jadi sebenarnya jauh-jauh trekking ternyata sampainya dekat jalan raya di sisi lainnya hahaha. Menuruni anak tangga, kami sampai di depan Curug Goa Badak. Lumayan ramai pengunjung di sini, baik yang cuman berfoto, bersantai maupun yang bermain air. Curug ini tidak begitu tinggi, hanya sekitar 5m dan debitnya yang tidak terlalu besar. Airnya dingin dan seperti yang saya bilang sebelumnya, sangat jernih. Di sisi kanan terlihat tebing yang menyerupai sebuah goa besar tapi sebenarnya bukan merupakan goa, hanya sisi tebing yang menyerupai cerukan.
Curug Goa Badak
Curug Goa Badak
Tebing yang menyerupai goa
Kembali lagi ke jalur semula, kami menuju Curug Sawer. Curug ini tidak terlalu besar apalagi di musim kemarau ini. Meskipun begitu masih terlihat beberapa pengunjung yang bermain-main di bawahnya.
Curug Sawer
Trekking ke arah awal masuk kami menuju Curug Karembong. Curug Karembng ini terdiri dari 2 tingkat. Tingkat pertama mempunyai ketinggian sekitar 10 meter. Meskipun sangat menggoda tidak terlihat pengunjung yang berenang di area ini, mungkin karena areanya yang sempit. Karena arusnya lumaya deras, harus berhati-hati jika berada disekitar curug, jangan sampai terbawa arus hingga ke bawah.
Curug Karembong
Curug Karembong
Batas curug atas dan bawah
Di tingkat 2 dengan ketinggian sekitar 4m di sini banyak pengunjung yang bermain air karena kedalamannya cuman sepaha orang dewasa sehingga anak-anak bisa ikut bermain.
Curug Karembong bagian bawah
Curug Karembong bagian bawah
Lewat tengah hari kami meninggalkan wana wisata ini. Jadi buat kalian yang dengan liburan singkat, ingin menyatu dengan alam tapi tidak mau terlalu capek, bisa mengunjungi wana wisata ini

Baca juga:
- Sanghyang Heleut dan Curug Air Panas Nagrak
- Curug Sadim, Curug Sangiang dan Curug Cimuja

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...