Skip to main content

Jelajah Majalengka Bagian 1: Terasering Panyaweuyan


Mengisi liburan panjang 22-25 Desember 2018 saya, masih ditemani Revan, Noey dan Sugi memutuskan 3 hari menjelajah Majalengka dan sehari ke Lembang. Awalnya ada beberapa opsi, yang awalnya ke Curug Putri di Carita dan dilanjutkan ke Sawarna, tapi entah mengapa rencana ini terlupakan, dan Alhamdulillah tidak jadi karena hari Sabtunya terjadi Tsunami. Opsi selanjutnya yanitu ke Ujung Genteng via Ciletuh touting dengan motor, namun karena pesertanya hanya 4 orang kamipun memutuskan ke Majalengka menggunakan mobil.

Sabtu, 22  Desember kami berangkat sekitar jam 5.30 pagi melewat jalur Puncak. Mengandalkan Maps, awalnya berjalan mulus hingga Cianjur tapi entah kenapa Google mengarahkan melewati Waduk Cirata. Tadinnya saya pikir melewati jalan pintas yang seharusnya jalan terus ke arah Padalarang. Memasuki jalan tol, di pertigaan ke Padalarang dan Bandung malah salah masuk tol dan keluar di Pasteur. Putar balik lagi masuk tol, kemudian baru masuk tol Cikopo ke arah Cirebon dan sempat beristirahat di KM97 untuk makan siang. Yang seharusnya sampai di Majalengka sekitar jam 10 malah sampai sekitar jam 2 siang.
Waduk Cirata di kejauhan
 Janjian ketemu dengan Ade, guide yang akan menemani kami selama di Majalengka. Pertama-tama adalah mengambil 2 motor yang sudah booking sebelumnya dan kemudian mencari penginapan. Kami mendapatkan penginapan dengan harga Rp. 200.000/malam. Penginapan yang lumayan tua dan agak kurang terawat tapi lumayan untuk sekedar menginap.

Karena sudah menjelang sore, dan tidak mungkin untuk mencari curug, kami memutuskan ke Terasering Panyaweuyan di Argapura. Jarak dari penginapan ke Argapura sekitar 1 jam perjalanan menggunakan motor. Dan motor adalah kendaraan yang direkomendasikan untuk ke spot ini.

Untuk ke Argapura sangatlah mudah karena ini adalah spot andalan Majalengka. Melewati jalan raya Maja nanti akan terlihat jelas petunjuk arah ke Argapura. Dari petunjuk arah, belok ke kiri ke jalan desa. Hanya saja jalan desa ini lumayan jelek apalagi mendekati terasering. Jalan kecil dengan kondisi menanjak, sehingga saya merekomendasikan untuk menggunakan motor ke sini.
Kondisi jalan di kawasan Argapura
Kondisi jalan di kawasan Argapura
Begitu memasuki wilayah terasering, terlihat pemandangan yang begitu mengagumkan. Sejauh mata memandang terlihat kebun bawang menutupi perbukitan yang berlapis-lapis. meskipun cuaca berkabut, malah menambah kecantikan kawasan ini. 
Salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Terasering di kala kabut
Menyusuri pinggang bukit, berkelok-kelok mengikuti kontur tanah kami memarkir motor di satu salah satu spot foto. Spot yang kami tuju adalah bukit yang membentuk seperti bukit Teletubbies. Menuruni bukit yang lumayan licin, kami meyusuri pematang berupa tanah merah. Dengan hiasan kabut membuat area ini cantik sekaligus misterius. 
Salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Selain memudahkan penanaman bawang, tersering juga dibuat agar tanah pertanian tidak longsor. Lereng-lereng bukit itu terkadang terlihat ekstrim dengan kemiringannya. Sehingga terkadang selain terlihat cantik juga terlihat ‘serem’ dan berbahaya.
Salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Revan di salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Ini saya !!! :D
Noey di salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Sugi di salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Revan di salah satu sudut Terasering Panyaweuyan
Matahari beranjak tenggelam. Dan kami pun pindah area untuk menikmti sunset. Matahari yang tenggelam di ufuk barat memberikan cahaya kemerahan. Dan pemandangan tambah cantik karena awan dan kabut yang berada di bawah seolah-olah kita berada di negeri di atas awan.
Dan seiring dengan tenggelamnya matahari kami pun meninggalkan Terasering Panyaweuyan, Argapura...
Suasana di kala sunset
Suasana di kala sunset
Suasana di kala sunset
Selfi dulu
Baca juga link terkait:
- Curug Tapak Kuda dan Curug Muara Jaya
- Curug Cipeuteuy

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km. Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah. Jalan raya Sukabumi-Banten Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dik