Skip to main content

Eksplor Solok Selatan Bagian I: Goa Batu Kapal

Mudik 2018 ke Padang kali ini kami memilih liburan dan menginap beberapa malam di Solok Selatan, sebuah kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Daerah ini berbatasan dengan Jambi dan terkenal dengan perkebunan teh dan air terjun.
Dari kota Padang, menggunakan 2 mobil dengan anggota 15 orang kami berangkat sekitar jam 9 pagi dengan asumsi sekitar jam 2 atau jam 3 sampai di Solok Selatan (dan kami belum tahu akan menginap dimana).
Karena masih hari kedua Lebaran, jalanan sangat lengang dan mayoritas toko dan perdagangan tutup meski masih ada beberapa yang berjualan.
Tak bisa dipungkiri lagi, perjalanan keliling Sumbar tidaklah membosankan. Daerah yang dinominasi oleh Bukit Barisan menjadikan kita disuguhi panorama hijau pegunungan. Hanya saja, diperlukan sopir yang tangguh dan berpengalaman. 
Melewati jalan naik turun dan berkelok-kelok menembus perbukitan, di sebuah mesjid yang berada dekat persawahan kami istirahat sejenak sekaligus salat zuhur. Belum terlihat rumah makan padahal sudah lewat tengah hari hahahaha.
Sebelum memasuki Alahan Panjang, akhirnya kami menemukan rumah makan meski dengan harga yang kurang wajar. Selanjutnya memasuki Alahan Panjang, daerah yang terkenal dengan Danau Diatas dan Dibawah (Danau Kembar) dan Kebun Tehnya. Kami tidak mampir disini karena akan menginap disini semalam sepulang berkeliling nantinya.
Memasuki Muara Labuh kami mulai mencari-cari lokasi penginapan. Akhirnya memutuskan untuk mencari penginapan di Sangir yang lokasinya terdekat dengan Goa Batu Kapal dan tidak jauh dari Kebun Teh Liki dan Air Terjun. Dan penginapan yang kami dapat lumayan luas, kami mengambil 4 kamar buat 15 orang dengan tarif Rp. 150.000/malam non-AC, karena daerahnya dingin jadi tidak perlu pakai AC. 
Suasana pagi dngan view Gunung Kerinci
Penginapan kami dekat pasar tradisional dimana banyak yang berjualan makanan. Juga, dari sini terlihat Gunung Kerinci dikejauhan. Dan terlihat jelas jika tidak tertutup kabut/awan.
 
Goa Batu Kapal
Ini adalah tujuan utama kami berkunjung ke Solok Selatan. Goa ini berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari penginapan di Sangir tepatnya di Sungai Kunyit Barat, Sangir Balai Janggo. Goa ini terkenal setahun belakangan ini dan menjadi salah satu wisata andalan Solok Selatan.
Melewati desa-desa yang masih banyak kita temukan Rumah Gadang, rumah adat Minangkabau juga sawah-sawah yang membentang luas dan sungai yang berair sagat jernih, adalah mimpi para traveler.
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
Mendekati lokasi, kita harus memasuki lahan kelapa sawit dengan jalan tanah merah. Sampai di parkiran yang berada tidak jauh dari bukit kapur dimana Goa ini berada. Bukit kapur yang berwarna putih diluar ini menjadi sorga buat lebah-lebah bersarang, terlihat sarang-sarang lebang bergantungan tanpa ada gangguan.
Bukit kapur

Sampai di loket, kami membayar tiket masuk Rp. 5.000/orang tapi hanya buat dewasa, aak-anak gak bayar. Karena masih pagi, pengunjung masih sangat sepi dan warung-warung di area ini masih terlihat kosong. Di pintu goa kami berfoto sebentar, mengabadaikan momen keluarga Cemara hehehe.
Foto keluarga cemara
Foto keluarga cemara
Foto keluarga cemara

Goa pertama tempat kami berfoto terlihat sangat luas sekali, terdapat stalagtit dan stalagmit beraneka rupa yang dipahat oleh alam. Meski tidak dipasangi lampu, goa ini bercahaya, coklat, pink dll mungkin karena kandungan sulfur di bebatuan kapurnya.
Untuk menjelajah goa, kami harus diantar oleh guide. Kalau kita setuju nanti kita akan ditunjuk/disediakan seorang guide untuk menjelajah goa. Ibu saya gak ikut karena sangat riskan, jadi Ibu hanya menunggu diluar. Tapi gak usah kuatir, selain ramai, juga sangat teduh karena banyak pepohonan besar. Memasuki Goa kedua, suasana delap jadi kami memakai senter dari HP atau berjalan dengan hati-hati. Di dalam banyak terdapat lorong-lorong goa yang sangat gelap, lorong-lorong yang belum dibuka untuk diakses.
Trek antar Goa 2 dan 3

Trek antar Goa 2 dan 3
Trek antar Goa 2 dan 3

Di tengah goa terdapat satu titik dimana banyak pengunjung berfoto dimana di bagian atas goa terdapat pintu goa yang memungkinkan cahaya masuk. Tapi harus hati-hati karena ada batu besar seperti menggantung yang setiap saat bisa saja jatuh.
Di dalam Goa 2

Di dalam Goa 2
Di dalam Goa 2

Selanjutnya menuju Goa 3, yang merupakan area yang paling cantik tapi perlu perjuangan. Keluar dari Goa kedua, kita menaiki tebing batu yang mana harus berhati-hati. Sesekali kita melintasi kayu yang berfungsi sebagai jembatan kecil. Di sepanjang jalan terdapat spot-spot foto yang sangat spektakuler dan cocok buat kamu yang suka foto dan upload di medsos.
Salah satu sudut goa

Salah satu spot foto menuju Goa 3
Sebelum mencapai Goa 3 kita melewati sedikit semak-semak dan rawa. Dan memasuki pintu goa terdapat kolam-kolam di lantai goa. Tapi kita tidak perlu memasuki lumpur-lumpur karena sudah disiapkan kayu-kayu yang berfungsi sebagai titian.
Menuju Goa 3
Di dalam Goa 2
Berfoto di pintu Goa 3
Sampai didalam goa, kita berasa berada di sebuah aula yang sangat luas. Cahaya matahari masuk melalui mulut goa yang ada di depan. Sangat spektakuler, tidak diperlukan lampu, hanya cahaya alami dan itu sudah memperlihatkan keindahan dari goa ini.
Bersama-sama kami naik ke bagian batu besar yang ada di bagian ujung. Dari ketinggian kita bisa menyaksikan keindahan aula ini. Cuman sayang tidak semua pengunjung ketempat ini menyaksikan keindahannya, mungkin karena agak jauh treknya.
Untuk naik ke batu-batu untuk berselfi, kami meminta ijin dulu ke guide untuk memastikan tempatnya aman atau tidak. Selfi di salah satu batu di sini sangatlah menakjubkan sekaligus beresiko. Jadi pastikan semuanya aman.

Suasana di dalam Goa 3
Selfi di salah satu batu
Selfi di salah satu batu
Suasana di dalam Goa 3
Setelah semua puas menikmati keindahan goa ini dan berfoto-foto, kami kembali, sebagian melewati jalan pintas menembus hutan yang tidak melewati area dalam goa sebelumnya. Saya dan Revan melewati jalur goa sebelumnya karena belum puas menikmati goa sebelumnya.
Berfoto sebeum balik
Nah buat kalian yang mau trekking dan mendaki ke atas bukit, bisa menghubungi guide disana. Hanya saja, menurut guidenya, jalur ke atas ekstrim dan menempuh waktu lama. Tertarik?

Baca juga:
- Kebun Teh Liki dan Air Terjun Tansi Ampek 
- Nagari Saribu Rumah Gadang dan Taman Wisata Air Pauh Duo 
- Kebun Teh Alahan Panjang,  Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh 

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...