Skip to main content

Eksplor Solok Selatan Bagian 2 : Kebun Teh Liki dan Air Terjun Tansi Ampek

Melanjutkan perjalanan sebelumnya, dari Goa Batu Kapal sampai di penginapan hampir jam 2. Untung kami menginap dekat pasar jadi tidak terlalu susah untuk mencari makan meski banyak yang masih tutup.
Rencananya kami akan mendi air/berenang di air terjun yang nanti akan kami kunjungi, yaitu di Air Terjun Kembar atau Air Terjun Tansi Ampek. Setelah makan siang dan kembali ke penginapan untuk mempersiapkan pakaian ganti kami melanjutkan perjalanan ke arah Perkebunan Teh Liki dimana di sini juga banyak air terjun.
Kebun Teh Liki

Konon, inilah kebun Teh terluas di dunia dalam satu hamparan, lebih dari 2.000 hektar!!! Umumnya hasil perkebunan teh ini di ekspor ke Eropa. Pekebunan ini di kelola oleh PT. Mitra Kerinci dan pas saya tanya ke salah satu warga sana, perusahaan ini masih milik Rajawali Grup.

Perkebunan ini berada di kaki Gunung Kerinci, jadi terbayang kan gimana sejuk dan hijaunya pemandangan di sini. Kalau kalian melihat perkebunan teh di Puncak, nah itu belum apa-apa dibandingkan dengan di Liki ini…!
Salah satu sudut Kebun Teh Liki

Salah satu sudut Kebun Teh Liki
Salah satu sudut Kebun Teh Liki
Salah satu sudut Kebun Teh Liki
Air Terjun Tansi Ampek
Mengikutin petunjuk dari Google Maps, kami memasuki Perkebunan Teh Liki. Karena jalannya bukan jalan Nasional, atau jalan negara, maka jalannya adalah jalanan berbatu dan tanah. Beberapa kilometer di depan kami melihat plang petunjuk arah ke Air Terjun Tansi Ampek. Tapi karena tujuan pertama kami adalah Air Terjun Kembar, kami melanjutkan perjalanan sampai di pertigaan. Mengambil jalan kiri dan berada di tengah-tengah perkebunan teh yang sangat sepi, mobil pun tidak bisa melanjutkan perjalanan karena kondisi jalan.

Saya dan Revan melanjutkan jalan kaki mencari lokasi air terjun. Capek berjalan kaki, tidak ada tanda-tanda air terjun ataupun warga untuk bertanya, akhirnya kami kembali ke mobil dan melanjtkan perjalanan ke Air Terjun Tansi Ampek.

Mengikutin plang petunjuk arah ke Tansi Ampek, ternyata jalannya juga tidak bagus, akhirnya di suatu pertigaan kami berempat melanjutkan jalan kaki. Berjalan santai dan mengikuti petunjuk arah, ternyata lumayan jauh juga hahahaha. 
Kondisi jalan di perkebunan teh
Kondisi jalan di perkebunan teh
Kondisi jalan di perkebunan teh
Di suatu pertigaan jalan setapak dekat sungai, kami mengambil jalur kiri menuruni bukit. Mengikutin jalan setapak di bibir tebing terdengar gemuruh air sungai. Sampai di bawah terlihat sungai dengan arus yang sangat deras. Bebatuan besar menghiasi sungai yang berair sangat jernih sekali. Terdapat jembatan kayu yang menghubungkan kedua sisi sungai. Di ujung sungai terdapat semacam goa/terowongan tempat air jatuh ke bawah. Dan di ujung juga merupakan tebing.
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek

Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek

Di kejauhan terlihat landmark Air Tejun Tansi Ampek berwarna merah. Berarti kami salah jalan, dan kami berada pas di atas air terjun. Tapi dengan salah jalan ini kami bisa mengetahui sisi lain Air Terjun Tansi Ampek.

Melanjutkan perjalanan, dari pertigaan kira-kira 100 meter kami ketemu lokasi air terjun. Tidak ada penjagaan ataupun loket, hanya ada sepasang suami istri yang berjualan mie instan dengan termos air panas. Menuruni bukit kira-kira 100m kami sampai di landscape air terjun. 
Akhirnya sampai di air terjun
Melanjutkan ke sungai mendekati air terjun kami menuruni anak tangga yang sudah di cor. Sampai di bawah terlihat jelas kecantikan air terjun ini. Air terjun ini mempunyai 2 tingkatan. Masing-masing tingkatan mempunyai ketinggian sekitar 15-20m. Airnya dingin dan sangat jernih karena alirannya tidak melewati perumahan. Untuk berfoto disini harus hati-hati karena bebatuannya licin, dan gegara ini Revan kecebur dan HP nya rusak.
Air Terjun Tansi Ampek
Air Terjun Tansi Ampek

Air Terjun Tansi Ampek
 Ada beberapa anak-anak muda yang berenang di kolamnya yang konon adalah kolam yang terluas di antara air terjun yang ada di Sumatera Barat. Sangat disayangkan beberapa dari mereka berenang disekitar tempat jatuhnya air terjun, sangat berbahaya karena resiko terkena pusaran air. Dan juga, mereka mandi menggunakan sabun dan sampo yang seharusnya dilarang karena mencemari sungai.
Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang

Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang
Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang
Di sisi tebing bagian kiri, oleh Pemda dibangun semacan gazebo tempat istirahat pengunjung. Dari atas sini kita juga bisa melihat air terjun keseluruhan.
View air Terjun dari tebing kiri

Karena hari sudah sore. Kami memutuskan kembali ke penginapan. Dan sebelumnya menikmati mie instan yang mana pedagangnya sudah siap-siap pulang. Menurut info dari Ibu yang jualan seharusnya kami ke air terjun ini melalui Desa Wonorejo karena akses jalannya lebih bagus. Dan dari Ibu ini pula kami mendapat info jalan pintas melewati kebun teh ke tempat mobil kami menunggu.
Jalan tembus memasuki perkebunan teh

Jalan tembus memasuki perkebunan teh
Jalan tembus memasuki perkebunan teh
Oh iya diantara kalian pasti ada yang nanya kok nama Desa nya Wonorejo? Karena disini banyak sekali warga dari Jawa yang dulu datang untuk bekerja di perkebunan teh. Mayoritas sekarang sudah membaur dan tinggal turun temurun di sini.

Baca juga:

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...