Skip to main content

Wisata ke Pemandian Air Panas Ciater dan Curug Cijalu-Subang


2 September 2017
Pemandian Air Panas Sari Ater
Setelah melakukan pendakian Gunung Parang via ferrata, sorenya kami menuju Purwakarta kota. Rencana awal adalah menginap di kota kemudian menyaksikan Dancing Fountain yang hanya ada di weekend. Tapi begitu sampai kota dan berkeliling mencari penginapan ternyata semua full booked.

Tidak putus asa, kemudian kami mengarah ke Wanayasa, tujuan kami adalah Giri Tirta Kahuripan Resort, berharap masih ada kamar kosong. Sampai di Giri Tirta ternya kamar-kamar juga sudah full booked, padahal hari sudah mulai gelap. Akhirnya kami memutuskan menuju ke Ciater.

Mengandalkan Maps, dan melewati jalan berkelok-kelok dan gelap kemudian kami sampai di perempatan dan mengambil jalur alternatif Subang. Melewati perkebunan teh yang gelap dengan kondisi jalan yang jelek (berbatu dan lobang) dan berharap mobil tidak mogok di tengah jalan hahha. Sekitar jam 9 malam kami akhirnya sampai di Ciater.

Awalnya kami ke Sari Ater Hotel, masih ada kamar kosong dengan tarif Rp. 900.000-an per malamnya. Tidak sesuai budget, kami memilih penginapan yang ditawarkan oleh makelar-makelar yang banyak di sekitaran hotel. Melewati terminal, memasuki beberapa penginapan akhirnya deal di penginapan ketiga dengan tarif Rp. 300.000 per malam. Oh iya, di sini penginapannya ada air panas alaminya, juga ada kolam renang dengan air panas alami juga.
Kolam air panas di penginapan
Pagi-pagi kami jalan menuju Pemandian Air Panas Sari Ater, yang berjarak sekitar 100m dari penginapan. Di depan sudah ramai sekali wisatawan mayoritas domestik sudah menumpuk di depan gerbang. Bis-bis wisata terparkir menandakan mereka sudah datang subuh atau dinihari. Tiket masuk per orang sekitar Rp. 30.000.

Di dalam layaknya Wana Wisata, terdapat bermacam tempat makan, juga tersedia mushola, toilet dll. Terdapat banyak kolam-kolam yang semua airnya bersumber dari air panas alami. Mengingat lokasi ini sangat dekat dengan Tangkuban Perahu yang merupakan gunung aktif jadi tidak asing lagi sumber mata air panas sebagaimana di daerah-daerah lain di Indonesia yang mempunyai gunung api aktif.

Di sini terdapat Curug Jodo, tidak terlalu tinggi, hanya saja uniknya airnya adalah air panas. Pengunjung dilarang mendekati curug, jadi area sekitar curug sudah dipagar oleh pengelola. Di aliran tepat dibawh Curug Jodo terdapat kolam yang sangat luas, disinilah pengunjung tumpah-ruah menikmati kolam air panas. Di sini kami tidak berniat mandi, hanya merendam kaki-kaki saja di air panas.
Curug Jodo

Curug Jodo
Curug Jodo
Curug Jodo

Curug Jodo
Curug Jodo
Menjelang siang, kami melanjutkan perjalanan pulang. Tidak lupa sebelum pulang kami membeli oleh-oleh khas Subang yaitu Nanas Masu yang harganya sangat murdah dibanding di Jakarta atau Bogor. Rute yang ditempuh adalah jalan alternatif Purwakarta-Lembang, alias bukan tol. Di sini kami sempat berfoto di perkebunan teh yang tadi malam tidak bisa dinikmati keindahannya.
Oleh-oleh khas Subang
Oleh-oleh khas Subang
Oleh-oleh khas Subang
Melewati perkebunan the
Berfoto di perkebunan teh
Berfoto di perkebunan teh
Curug Cijalu dan Curug Cibuntu
Masih di Subang, curug ini kami kunjungi tanpa rencana sebelumnya. Di tengah perjalanan menuju Purwakarta kami melihat plang petunjuk arah ke Curug Cijalu yang berjarak 7km dari pinggir jalan.

Jalan masuk ke area curug berupa batu kerikil/aspal rusak. Perjalanan ke sini didominasi oleh perkebunan teh. Sampai di gerbang masuk I, kami harus bayar tiket sekitar Rp. 20.000/orang (agak lupa… ??).  Dari gerbang satu terus lagi sekitar 3km hingga gerbang II. Kemudian parkir di bawah pepohonan rindang.

Turun dari mobil, suasana pegunungan sangat terasa. Udaranya yang sangat sejuk dan dikelilingi oleh pohon-pohon besar. Suasana ini kita rasakan karena lokasi ini berada di Kawasan Hutan Lindung Gunung Burangrang.

Untuk ke curug kita harus trekking, ke Curug Cijalu sekitar 300m, kita akan melewati bumi perkemahan dan tangga-tangga batu. Sebelum Curug Cijalu, sekitar 100 meter kita akan bertemu Curug Cibuntu, curug kecil yang unik. Air terjun bertype cascade, melewati bebatuan bertingkat. Tidak ada yang mandi di sini pengunjung hanya berfoto-foto.
Ica di Curug Cibuntu
 Curug Cibuntu
Ica di Curug Cibuntu
Dari Cibuntu sekitar 100 meter kita akan bertemu dengan Curug Cijalu. Curug ini jatuh melewati tebing tegak lurus dengan ketinggian sekitar 85m. Tipe bebatuan di sini adalah tahan erosi sehingga tidak terbentuk leuwi/kolam yang dalam di sini. Dari jauh sudah terlihat dengan jelas curug ini. Banyak pengunjung mengitari area curug dan banyak yang mandi karena airnya tidak dalam.
Curug Cijalu
Curug Cijalu
Curug Cijalu
Menurut literatur yang saya baca, ada curug lain yang berjarak sekitar 1,5 km dari Curug Cijalu yang bernama Curug Cilemper, tapi karena aksesnya sangat susah/belum dibuka, jadi curug ini jarang dkunjungi. Mudah-mudahan kami bisa mengunjunginya suatu saat nanti…!!!
Ngemil dulu sebelum pulang
Ngemil dulu sebelum pulang
Link terkait:

- Giri Tirta Kahuripan Resort, Situ Wanayasa dan Waduk Jatiluhur
- Gunung Parang via ferrata 

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km. Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah. Jalan raya Sukabumi-Banten Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dik