Skip to main content

Never Ending Beauty of Sombori-Labengki Part IV: Sombori Hills Spot 1 (Pulau Kayangan) dan Sombori Hills Spot 2

Sombori Hills
Banyak traveler yang salah kaprah menganggap Sombori berada di Sulawesi Tenggara seperti Labengki. Nah, sebenarnya Sombori berada di Sulawesi Tengah yang berjarak sekitar 1 jam perjalanan dengan kapal dari Labengki.
Sombori sebenarnya adalah nama sebuah pulau kecil di Morowali, kep. Menui, tapi sekarang nama Sombori disematkan ke kawasan konservasi alam yang meliputi pulau-pulau kecil di tenggara Morowali.
Karena menempuh perjalanan yang lumayan panjang, kami pun berangkat dari penginapan jam 7 pagi setelah sarapan. Berbekal makan siang box, kami berangkat menuju lokasi.
Percayalah, perjalanan menuju Sombori sangatlah indah dan tidak membosankan, seperti mengulang episode perjalanan menjelajah Taman Nasional Komodo. Hanya saja disini arus nya tidak deras seperti di Komodo. Sepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan gugusan pulau-pulau karang dan perahu kecil nelayan yang memandang di perairan dangkal. Jadi di sini kalian tidak akan melihat nelayan yang menangkap ikan dengan melempar jaring yang bisa menangkap ribuan ikan kecil. Dengan menggunakan pancing, nelayan hanya menangkap ikan-ikan besar!.
Sebelum mencapai lokasi, pengunjung wajib melakukan register di kantor Kepala Desa Mbokita Tenang saja, tidak bayar kok registernya hahaha. Hanya untuk mencatat pengunjung yang datang ke daerah ini.
Register di kantor Kepala Desa
Register di kantor Kepala Desa
Register di kantor Kepala Desa
Di sini pengunjung juga bisa menginap, banyak terdapat rumah-rumah apung, dan sepertinya tidak berupa kamar-kamar, jadi seperti barak. Tapi hari itu saya menyaksikan banyak sekali pengunjung yang menginap di sini. Di sini kami sejenak istirahat, ke toilet, belanjan cemilan atau sekedar berfoto-foto. Dengan air nya yang hijau jernih, tempat ini sangat recommended sekali apalagi buat berenang dan snorkeling, dari penginapan bisa langsung loncat hahahaha.
 
Bercengkrama dengan anak-anak lokal
Tidak mau keduluan oleh peserta lain, kapal kami berangkat duluan menuju Sombori Hills. Tujuan pertama adalah Sombori Hills Spot 1 atau lebih tepatnya Pulau Kayangan. Memasuki gugusan pulau-pulau karang dengan laguna-laguna nan eksotis, kemudian kami mendarat di pantai berpasir putih.
 
 
Untuk melihat gugusan pulau-pulau, kami harus trekking sekitar 30 menit. Jalur trekkingnya berupa batu karang dan semak dan pepohonan yang tidak terlalu besar. Jadi pengunjung harus berhati-hati karena jalurnya masih alami.
Treking menuju spot foto
Sebelum mencapai puncak, ada satu spot foto yang menghadap ke arah jalur kami masuk tadi, tapi gugusan pulaunya tidak terlalu banyak.
Sombori Hills spot 1
Sombori Hills spot 1
Tidak begitu jauh dari spot foto pertama, sampailah kami di spot 1, spot yang menjadi icon-nya Sombori. Spot ini pas berada di atasnya kapal kami berlabuh. Karena yang datang pertama adalah rombongan kami, jadi agak bebas mengambil foto.
Melihat spot ini jadi teringat sama Raja Ampat (sebenarnya sih melihat foto-foto di Google hahaha). Di bawah terlihat gugusan pulau-pulau karang yang dikelilingi oleh perairan yang sangat jernih bergradasi warna putih, hijau dan biru. Terlihat gugusan karang-karang yang menghiasi dasar laut.
Sombori Hills spot 1
Sombori Hills spot 1
Di salah satu bukit, menurut guide kami terdapat teluk kembar, teluk yang bersisian (saying kami tidak ke sana). Hanya saja di kejauhan terdapat tulisan 'Sombori Sulawei Tengah' berwarna putih yang katanya baru saja di buat. Daerah yang sangat alami ini menurut saya mendapat cacat karena tulisan tersebut. Tulisan yang cocok untuk wisata kota.
Karena spot ini berada di bibir tebing, pengunjung harus sangat hati-hati sekali mengambil foto di sini, jangan pernah selfi, membelakangi tebing karena akan bahaya sekali.
Sombori Hills spot 1
Sombori Hills spot 1
Sombori Hills spot 1
Belum selesai semua peserta berfoto, datanglah beberapa rombongan dan kelihatannya tidak sabar untuk mengambil tempat. Agak buru-buru kemudian kami melanjutkan ke Sombori Hill Spot 2.
Spot 2 ini adalah bukit yang ada di depan Spot 1 (Pulau Kayangan). Dengan kapal menyisiri sisi pulau sebelah luar, kami merapat di pantai berpasir putih.
Di banding Spot 1, Spot 2 ini jalur pendakiannya lebih terjal dan karang-karangnya sangat tajam. Di puncak bukit, tidak ada daerah yang rata, hanya tebing-tebing karang yang mencuat yang siap memangsa siapa saja yang tidak hati-hati.
Treking menuju Sombori Hills spot 2
Treking menuju Sombori Hills spot 2
Treking menuju Sombori Hills spot 2
Satu-satu kami berjalan sengan sangat hati-hati melewati sela-sela karang atau berpijak di ujung-ujung karang. Sebelum mencapai spot foto utama, ada titik-titik untuk mengambil foto yang view nya sangat indah.
Sombori Hills spot 2
Sombori Hills spot 2
Sombori Hills spot 2
Spot foto berada di sisi paling depan/pinggir dimana ada bagian karang yang agak menjorok dan sedikit rata. Butuh adrenalin tinggi untuk mencapai titik ini apalagi sambil berdiri. Bukan saja butuh keberanian buat yang mau di foto tapi juga buat yang mengambil foto.
Dari titik ini kita bisa melihat Kepulauan Sombori dari sudut yang berbeda. Melihat keindahan yang sangat unik dan jarang ada.
Sombori Hills spot 2
Sombori Hills spot 2
Sombori Hills spot 2
Sombori Hills spot 2
Sombori Hills spot 2
Sombori Hills spot 2
Karang-karag tajam di lokasi foto
Setelah satu persatu anggota rombongan mengambil foto kemudian kamipun turun kembali meski dengan sedikit kenang-kenangan berupa luka-luka goresan karang.
Setelah semua berkumpul, selanjutnya kami menuju spot Goa Allo dan Rumah Nenek.

Link terkait:
 - Kimaboe Hills dan Teluk Cinta
Blue Lagoon dan Pantai Pasir Panjang (Pulau Labengki Besar)- Pulau Labengki Kecil

- Spot 1: Patung Naga, Bukit Wantiro, Pantai Lakeba, Pantai Nirwana, etc-Baubau
- Spot 2: Goa Lanto, Bukit Kolaguna, Benteng Keraton, Jembatan Puma-Baubau
- Air Terjun Tirta Rimba-Baubau
- Pemandian Bungi dan Air Terjun Kogawuna-Baubau
- Pemandian/Air Terjun Kabura-Burana-Buton Selatan
- Bukit Rongi/Bukit Teletubbies-Buton Selatan
- Goa Allo dan Rumah Nenek- Sombori

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...