Skip to main content

Jelajah Pulau Buton Bagian III: Air Terjun Tirta Rimba

Air Terjun (Air Jatuh bahasa setempat) yang menjadi favorit wisatawan di Pulau Buton adalah Air Terjun Tirta Rimba. Tidak hanya karena merupakan air terjun terbesar tapi aksesnya yang sangat mudah. Dari pusat kota ke air terjun ini hanya berjarak sekitar 7km saja. Atau kalau kita dari Bukit Wantiro berjarak kurang dari 2 km.
Di hari pertama di Pulau Buton, ini adalah lokasi pertama yang kami kunjungi. Lokasinya yang berada di hutan lindung, suasana hutan sudah sangat berasa begitu memasuki gerbang. Dari gerbang sudah terlihat aliran sungai dari air terjun yang berada di sebelah kiri. Di sini terlihat warga yang menggunakan air sungai untuk mencuci motor. 
Memasuki kawasan hutan dengan pohon-pohon besar dan berjarak hanya sekitar 200m kami sudah sampai di area air terjun. Tidak ada pengelola di sini, hanya beberapa petugas parkir lokal dan membayar hanya biaya parkir sekitar Rp. 10.000 untuk mobil. Di samping parkiran kita sudah bisa menikmati kemegahan Air Terjun Tirta Rimba.
Meskipun tidak terlau tinggi, sekitar 20-25 meter, tapi dengan lebarnya, membuat air terjun ini sangat menakjubkan. Ditambah lagi dengan airnya yang berwarna hijau tosca. Di kejauhan terlihat seperti hordeng hehehe.
Air Terjun Tirta Rimba bagian bawah
Air Terjun Tirta Rimba bagian bawah
Air Terjun Tirta Rimba bagian bawah
Karena kami datang pas hari minggu, banyak yang mandi di kolam di bawah air terjun. Semuanya adalah masyarakat lokal dan umumnya remaja-remaja.
Berenang di kolam
 
 
 
Berenang di kolam
Hanya saja masih terlihat sampah berserakan di aliran sungai, mungkin terbawa dari hulu mengingat lokasi air terjun ini sudah mendekati laut.
Di hari kedua, kami kembali lagi ke lokasi ini. Kali ini kami cuman didrop, jadi gak bayar parkiran hahaha. Tujuan kali ini adalah mencari air terjun yang berada di aliran atas.
Menaiki tangga yang sudah di beton, kemudian (menurut info pemuda lokal) kami mengikuti alur pipa besi (pipa PAM???). 
Jalan yang dilewati adalah jalan setapak, tidak naik-turun bukit alias jalan biasa. Mengikuti aliran sungai yang berada di sebelah kiri, dengan pohon-pohon besar, suasa hutan sangat berasa sekali. Kemudian sampai di sungai, kami kemudian menyeberangi sungai yang tidak terlalu dalam hanya berarus lumayan deras. 
Sampai di seberang sungai, lanjut beberapa puluh meter, terlihatlah air terjun yang amazing sekali. Di bnadingkan dengan air terjun yang di bawah, air terjun ini ebih tinggi dan sangat lebar. Air terjunnya melewati tebing batu kapur. Hanya saja bedanya, di sini tidak terdapat kolam seperti di bawah. Air yang jatuh di bebatuan langsung mengalir ke sungai membentuk undakan-undakan.
Air terjun aliran atas
Air terjun aliran atas
Air terjun aliran atas
Air terjun aliran atas
Air terjun aliran atas
Tidak hanya sampai di situ, di sebelah kanan, tersembunyi di balik pepohonan besar, juga terdapat rangkaian air terjun yang tak kalah bagusnya. Hanya saja susah mendekat ke area sini apalagi berada di depan air terjunnya. Saya hanya mengambil foto dari samping.
Karena hari sudah sore (sekitar jam 4 lewat) kamipun melanjutkan perjalanan turun. Persis di atas air terjun yang di bawah, berjalan menuruni bukit kamipun mendapatkan air terjun yang juga gak kalah bagusnya, lebar dan berundak-undak.
Terbayang kalau saja air terjun ini berada di Bogor pastilah akan sangat ramai sekali. Hanya saja, kedepannya air terjun ini bisa dikelola dengan profesional dan lebih bersih lagi.
============
Air Terjun Tirta Rimba
Lokasi: Lakologou, kec. Wolio, Bau-Bau
Pulau Buton-Sulawesi Tenggara

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...