Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

Foto Dramatis dari Basecamp Everest Saat Gempa Mengguncang Nepal

Dahsyatnya longsoran salju yang menghantam Basecamp Everest.  Foto: Robert Schmidt/AFP Foto Dramatis dari Base camp Everest Saat Gempa 7,9 SR Mengguncang Nepal Fotografer AFP Roberto Schmidt sedang berada di base camp Everest ketika gempa berkekuatan 7,9 skala richter (SR) mengguncang Nepal, Sabtu (25/4) kemarin. Ini adalah foto-foto dramatisnya dari lokasi. "Fotografer AFP Roberto Schmidt, di base camp Everest saat gempa terjadi, sudah mengirimkan foto pertamanya," tulis AFP dalam akun twitternya, Minggu (26/4/2015). Di antara foto tersebut, ada penampakan dahsyatnya longsoran salju yang menghantam base camp. Gulungan salju berwarna putih terlihat memenuhi layar kamera. Selain itu, ada juga berbagai gambar tenda-tenda para pendaki gunung Everest yang hancur akibat hantaman longsoran salju. Tenda-tenda tersebut tak ada lagi yang berdiri. Semua berantakan. Di foto lain, terlihat gambar para pendaki sedang menggotong tandu. Beberapa lainnya mencari kemungkinan korban yang bisa

Balikpapan Terpilih Sebagai ‘The Most Loveable City’ Kampanye We Love Cities

CINTAI KOTA: Balikpapan berkesempatan menjadi kota yang paling dicintai dunia dalam ajang Earth Hour City Challenge. Foto: Pojoksatu.id Kota Balikpapan berhasil menempati urutan pertama dalam kampanye We Love Cities yang merupakan rangkaian dari inisiatif Earth Hour City Challenge (EHCC), dan berhak menyandang gelar ‘The Most Loveable City 2015’ .  Terpilihnya kota Balikpapan setelah bersaing bersama 47 kota finalis  EHCC  di 17 negara. Hasil ini diperoleh dari pemilihan publik melalui website dan media sosial. Masyarakat dari seluruh dunia dapat memilih kota kesayangannya melalui beragam cara seperti mengklik tombol vote di website www.welovecities.org, mengirimkan tweet,  mengunggah foto dan video melalui Instagram, maupun memberikan saran untuk perbaikan kota pilihan  mereka. Kampanye interaktif ini berlangsung sejak 26 Januari 2015 hingga perayaan Earth Hour tanggal 28 Maret 2015.  Walikota Balikpapan Rizal Effendi menerimalangsung penghargaan ini dari CEO WWF Korea di Seoul, Ko

Permudah Pusat Informasi Melalui SBS Atlas

SBS Atlas. |© WWF-Indonesia Sunda Banda Sescape – SBS (Bentang Laut Sunda Banda) , terbentang dari Bali, Nusa Tenggara, Maluku Tenggara, Kupang hingga bagian Selatan pulau Sulawesi dengan luas kawasan kurang lebih 151,3 juta ha.  Kawasan ini merupakan rumah bagi beberapa spesies yang dilindungi, seperti setasean, hiu, dan ikan-ikan bernilai ekonomis tinggi seperti ikan Napoleon ( Cheilinus undulatus ) serta merupakan habitat makan penyu Belimbing ( Dermochelys coriacea ), namun sayangnya terancam oleh berbagai kegiatan yang merusak lingkungan Lembaga non pemerintah yang bekerja di wilayah SBS atau di luar SBS, bahkan lembaga pemerintah pun tidak memiliki kesamaan data mengenai spesies dan kekayaan alam lainnya di wilayah Bentang Laut Sunda Banda. Hal tersbut mendorong WWF-Indonesia untuk membuat atlas untuk SBS (SBS Atlas) untuk berkumpulnya seluruh data yang dimiliki berbagai pihak. SBS Atlas dikembangkan bersama WWF-US dan World Fish Centre untuk menyebarkan data yang telah terkum

Sejarah Kerajaan Tambora yang Ikut Musnah Bersama Letusan Tambora

Ilustrasi letusan mahadasyat Gunung Tambora, 10-11 April 1815, 200 tahun yang lalu. [1] Gunung Tambora berada di sisi barat daya Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Terletak di antara dua kabupaten, yakni Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. National Geographic Indonesia melakukan penjelajahan bertajuk "200 Tahun Gelegar Tambora"  pada pertengahan Februari lalu. Tim ini terdiri atas Mahandis Yoanata (teks editor), Firman Firdaus (editor), Warsono (kartografer), dan Dwi Oblo (fotografer) menjelajahi sisi alam dan budaya gunung yang pernah menyandang gunung api tertinggi di Asia Tenggara. "Tidak banyak yang tahu bahwa dulunya, tanah yang ditinggali penduduk Tambora merupakan wilayah salah satu kerajaan besar di Nusantara." Gunung Tambora, menurut penelitian para ahli arkeologi dan ahli geologi, memiliki letusan terdahsyat dalam sejarah ingatan manusia. Gelegar megakolosal gunung itu mendera Bumi pada 10-11 April 1815, menewaskan sedikitnya 71.000 orang yang tinggal

Takut Ular ? Kenali Mitos Tentang Ular yang Membuat Kita Salah Kaprah

Sulawesi pit-viper (Subannulatus Celebensis) salah satu jenis viper yang ditemukan di TWA Tangkoko-Batuputih, Bitung, North Sulawesi. Foto: dok. @BasePetualang U lar hmmm. Bila berbicara mengenai hewan reptilia yang satu ini, kebanyakan orang akan langsung bergidik, Takut, Geli dan sebagainya. Biasanya, mereka yang takut pada ular hanya karena termakan oleh doktrin sejak kecil yang mengatakan bahwa ular itu berbahaya. Jika dikatakan ular itu berbahaya memang benar. Tapi tidak semua ular berbahaya. Banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang ular. Salah satunya adalah jika rumah kemasukan ular maka akan menjadi pertanda buruk. Faktanya, tidak ada korelasi jelas antara ular memasuki rumah dengan nasib, kesialan, musibah, dari penghuni.  Nah, kali ini kita akan membahas mitos-mitos yang salah kaprah tentang ular yang kami kutip dari Merdeka.com . Tentunya hal ini berdasarkan dengan sains. Sebab banyak ular yang dijauhi bahkan dibunuh karena sedikitnya pengetahuan. Berikut ulasannya:

Bila Seorang Pecinta Alam Mengubah Kolong Jembatan Menjadi Kafe

Pengunjung akan dibawa suasana khas, dimana suara gemercik air sungai akan menyempurnakan suasana natural kafe. Foto: JemberTourism Tidak ada yang menyangka, kolong jembatan bisa dirubah menjadi kafe yang menarik dan unik. Kolong jembatan yang biasanya jadi tempat perlindungan gelandangan seperti dalam lagu Bang Haji Roma Irama, kini menjadi tempat nongkrong asyik para muda-mudi di Jember hingga dari kota lain.  Gagasan Johanes Kris Astono memang patut diacungin jempol. Pria yang aktif di organisasi pecinta alam Fakultas Ekonomi Universitas Jember ini, memulai bisnis kafenya di bawah jembatan Jalan Mastrip, Jember, Jawa Timur . Sebelumnya kolong jembatan itu sering dijadikan tempat pembungan sampah, judi, mabuk, dan lainnya. Aktivitas negatif tersebut mendorong Johanes untuk merubah keadaaan menjadi aktivitas positif.  Dibukalah kafenya dengan desain yang sangat elegan, penataan yang artistik, kursi dan meja kafe dari anyaman bambu, dan lampu-lampu bersinar keemasan yang menyoroti ti

Gunung Tambora: the Greatest Crater In Indonesia

Pesona Gunung Tambora dari udara dan kawah terbesar di Indonesia. Gunung Tambora dan Pesona Kawah Terbesar Indonesia Nusa tenggara timur tak hanya memiliki wisata pantai yang sangat indah tetapi juga mempunyai wisata pegunungan yang juga wajib untuk di kunjungi. Jika kita melihat dari sisi wisata, Indonesia memang mempunyai tempat wisata yang sangat indah dan memiliki ciri khas tersendiri.  Salah satu gunung di nusa tenggara timur yang wajib untuk dikunjungi adalah Gunung Tambora. Gunung ini mempunyai tinggi kurang lebih 2.851 meter dari permukaan laut. Gunung ini dijuluki sebagai gunung dengan kawah terbesar di Indonesia atau biasa di sebut dengan the Greatest Crater In Indonesia. Kawah di gunung ini mempunyai lebar 7 kilometer, dengan keliling 18 kilometer dan kedalaman 800 meter. Keindahan Alam Gunung Tambora Selain itu, gunung tambora juga mempunyai keindahan alam lainnya yang tak kalah menakjubkan. Disini terdapat padang pasir yang sangat luas yang berada di sepanjang bibir kawah