Skip to main content

Mahasiswi Indonesia Tewas Saat Mendaki Gunung Selandia Baru

Mahasiswi Indonesia Tewas Saat Mendaki Gunung Selandia Baru
Yessica Asmin. Foto: [Stuff.co.nz]
Fiordland - Nasib nahas menimpa seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Yessica Asmin. Mahasiswi Universitas New South Wales itu tewas saat dalam perjalanan mendaki pegunungan di area terkenal Milford Track, Fiordland, Selandia Baru.

Yessica hiking bersama rekannya Sean McNabb dan seorang pendaki asal Jerman, Sebastian Keilhoz pada Senin 19 Mei 2014 dini hari. Namun di tengah perjalanan, mereka harus menyeberang sungai untuk mencapai tempat tujuan.

Ketika itu, langit begitu gelap dan waktu mereka sangat sempit untuk menyelesaikan perjalanannnya. Yessica terpeleset bebatuan saat menyeberang sungai dengan arus lumayan deras tersebut. Dia pun terbawa arus. Sementara Sean dan Sebastian selamat.

Sebastian mengatakan, saat menyeberang, ia sudah berusaha menyuruhnya untuk tenang. Namun menurut dia, Yessica terlalu panik hingga akhirnya terpeleset.

"Kami menyuruhnya untuk tetap di tempat, tetapi dia terlalu panik dan akhirnya jatuh ke sungai," ujar Keilhoz, seperti dikutip Liputan6 dari Fairfax Media, Jumat (23/5/2014).

Sebastian mengaku dirinya langsung mencoba menyelamatkan Yessica. Tapi hal itu sangat sulit karena arus yang lumayan deras. Ia sempat jatuh 2 kali saat mengejar Yessica. Tapi gagal.

"Saya lari secepat mungkin untuk menyelamatkan Yessica. Saya berusaha berdiri dan berlari menyelamatkannya," imbuh dia. "Batunya licin sekali di sekitar lokasi. Saya jatuh hingga bahu dan mulut saya terkena batu. Gigi saya patah dan darah keluar dari mulut saya. Lalu saya sadar Yessica sudah hilang."

Sejak Senin lalu, Yessica sempat dinyatakan hilang. Jenazahnya sekitar 2 km dari lokasi ia terjatuh baru ditemukan pada Rabu 21 Mei 2014 dengan bantuan helikopter. Jenazah mahasiswi jurusan marketing itu akan diterbangkan ke tanah air pada Minggu 25 Mei lusa.

"Sekarang keluarganya, ayah dan ibunya sudah sampai di lokasi kejadian. KBRI juga sudah mengirim staf untuk membantu mereka," kata Duta Besar RI untuk Selandia Baru Jose Tavares kepada ABC.

Menurut rencana, jenazah Yessica Asmin akan dibawa ke kota terdekat Christchurch, dan kemudian diterbangkan ke Auckland, tempat di mana adanya penerbangan internasional yang memungkinkan Yessica dibawa ke Indonesia.

Menurut Dubes Tavares, jenazah Yessica sudah diotopsi dan sebab meninggalnya adalah karena terseret arus. Dari laporan yang diterima oleh KBRI, kejadian terseretnya Yessica terjadi Senin 19 Mei, pukul 03.30 dini hari.

"Kita sedang menunggu informasi mengenai rincian kejadian. Kemungkinan mereka mungkin ingin melihat matahari terbit sehingga melakukan perjalanan di pagi hari di kawasan Hutan Nasional tersebut," kata Dubes Tavares.

Dalam pernyataan resminya, keluarga Yessica Asmin berharap kejadian tersebut tidak terjadi lagi di Milford Track. "Yessica baru hendak memulai kehidupannya, dan bulan depan akan diwisuda setelah mendapat gelar Master."



Sumber: Liputan 6

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116

Pantai Pandawa di Bali

Menghabiskan waktu liburan di pulau Bali pasti tidak mengenal rasa bosan, banyak pilihan tempat menarik sebagai Obyek Wisata di Pulau Dewata Bali yang bisa dikunjungi, ada wisata budaya, wisata kulinner, wisata air, dan pastinya wisata pantai. Banyak pantai eksotik yang tersebar di seluruh pesisir pulau Bali, salah satunya adalah pantai Pandawa, pantai berpasir putih lembut yang belakangan makin banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing. Pantai Pandawa di Bali Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Bali, yaitu pantai Pandawa Pantai Pandawa di Bali banyak yang menyebutnya sebagai pantai rahasia atau secret beach , karena lokasinya yang berada di balik perbukitan kapur yang menjulang tinggi, sedangkan warga lokal menyebut pantai Pandawa dengan sebutan Pantai Kutuh karena letak pantai ini di desa Kutuh, yang warganya terkenal dengan penghasil budi daya rumput laut sebagai aktifitas keseharian warganya. Indahnya pantai Pandawa di Bali Let

Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara

Danau Matano terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.  Namanya belum setenar Danau Toba di Medan, Sumatera Utara, tapi pesona Danau Matano gak bisa dipandang sebelah mata. Danau Matano terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.  Pelesiran ke sini, mustahil kamu tidak jatuh cinta dengan danau yang diklaim sebagai yang terdalam di Asia Tenggara . Mata kamu bakal dimanjakan dengan jernihnya biru air danau, yang membuatmu bisa melihat danau hingga kedalaman 20 meter! Pantai Salonsa, Danau Matano. Foto: Wikipedia Danau Matano terbentuk dari ribuan mata air akibat gerakan tektonik di litosfer. Kini, danau ini menjadi rumah buat aneka ikan serta burung danau terbang dan dikelilingi Pegunungan Verbeek nan hijau.  Tak hanya itu, sejumlah fauna eksotis, seperti kepiting bungka, udang, siput, keong air tawar dan yang paling kesohor dari Danau Matano, ikan purba buttini yang memiliki nama latin Glossogobius matanensis juga