Snorkeling di Antara Ubur Ubur, Pesona dan Keunikan Danau Kakaban
Snorkeling di antara ubur-ubur, di Danau Kakaban.
Danau ini tentunya berbeda dengan danau-danau lain pada umumnya, danau Kakaban terletak di tengah pulau Kakaban, luas danau Kakaban sekitar 5 kmĀ² yang berada di kepulauan Derawan Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Danau Kakaban ditempuh sekitar 30 menit dari pulau Derawan menggunakan speedboat.
Jalan menuju ke danau kakaban tertata dengan rapi dari ujung dermaga sampai kedalam danau telah di buat jalan khusus yang terbuat dari kayu untuk memudahkan wisatawan mengunjungi danau ini. Setelah melewati pos penjagaan jalan menuju ke danau mulai menanjak, di kiri dan kanan jalan hijau dedaunan pohon-pohon lebat yang menutupi sekeliling danau yang akan di lewati.
Pulau Kakaban di Kepulauan Derawan.
Pulau Kakaban di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.
Apa saja yang akan di temui saat snorkeling dalam Danau Kakaban? Selain ubur-ubur di dalam danau ini juga terdapat beberapa jenis ikan, kerang, ular laut, kepiting dan berbagai hewan laut lainnya. Saat snorkeling ada beberapa jenis ubur-ubur yang akan anda temui, setidaknya ada empat jenis ubur-ubur di danau ini yaitu:
Ubur-ubur bulan (Aurelia aurita)
Ubur-ubur bulan (Aurelia aurita).
Ubur-ubur bulan merupakan jenis ubur-ubur terbesar. Tubuhnya dapat dikenali dari warnanya yang putih agak transparan dengan motif daun semanggi di ujung tudungnya. Struktur seperti daun semanggi ini sebenarnya adalah gonad dari ubur-ubur tersebut. Saat snorkeling ke bagian tengah danau ubur-ubur ini akan banyak terlihat.
Ubur-ubur totol (mastigias cf papua)
Ubur-ubur totol (mastigias cf papua)
Ubur-ubur totol merupakan jenis ubur-ubur yang paling banyak jumlahnya di Danau Kakaban. Akibat isolasi selama ribuan tahun, ubur-ubur ini memiliki karakter fisik yang berbeda dengan saudaranya yang hidup di laut. Kurangnya predator menyebabkan kelenjar sengat (nematosit) dari ubur-ubur ini mengalami reduksi sehingga berukuran sangat kecil. Dalam ekosistem danau Kakaban yang nyaris tanpa predator dan memiliki sumber makanan yang melimpah, keberadaan kelenjar sengat tidak diperlukan lagi. Jenis ubur-ubur ini dari permukaan sudah bisa di lihat dan saat snorkeling ubur-ubur ini yang paling banyak di jumpai.
Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora)
Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora)
Ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora merupakan spesies ubur-ubur terkecil di Danau Kakaban. Meskipun ukurannya paling kecil, keluarga ubur-ubur ini (kelas Cubozoa) terkenal sebagai kelompok ubur-ubur dengan daya sengat paling mematikan. Namun, sebagaimana jenis ubur-ubur sebelumnya, kelenjar nematosit ubur-ubur kotak telah tereduksi sehingga tidak lagi membahayakan bagi manusia. Jenis ubur-ubur ini tidak banyak di dalam danau kakaban, di butuhkan kesabaran untuk melihatnya karena ukurannya lebih kecil.
Ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata)
Ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata)
Ubur-ubur terbalik (upside-down jellyfish) Cassiopea ornata. Ubur-ubur ini tergolong hewan bentik yang terspesialisasi hidup di dasar perairan. Berbeda dengan jenis sebelumnya yang memangsa zooplankton, ubur-ubur terbalik mendapatkan makanan dari zooxanthella yang ābersemayamā di dalam jaringan tubuhnya. Zooxanthella termasuk protozoa berbulu cambuk yang mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Sebagian besar zooxanthella pada ubur ubur ini terkonsentrasi di bagian bawah tudung dan tentakel sehingga untuk memaksimalkan proses fotosintesis, ubur ubur ini membalik tubuhnya di dasar perairan.
Selain ubur-ubur di dalam danau Kakaban terdapat beberapa jenis flora dan fauna lain seperti ikan, kerang, ular laut, alga hijau, sponges dan lain-lain.
Snorkeling di antara ribuan ubur-ubur tak bersengat menjadi salah satu impian para traveler dan akan menjadi sebuah pengalaman mengesankan yang layak untuk dicoba. Jika anda berkunjung ke danau tersebut, ingatlah untuk snorkeling terlebih dahulu di dalam danau karena apabila anda snorkeling terlebih dahulu di laut di khawatirkan akan membawa bakteri yang bisa mengancam ekosistem danau. Ingatlah untuk tetap menjaga kelestarian danau dengan tidak menggunakan fins saat snorkeling dan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Kalau yang ini bukanlah jenis ubur-ubur danau Kakaban. :v
Lihat video serunya snorkeling di antara jutaan ubur-ubur:
Snorkeling di antara ubur-ubur di danau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.
Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci, 3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani, 3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8Āŗ25' LS da...
Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...
Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...
Comments
Post a Comment