Skip to main content

Back to Bali 7: Air Terjun Tibumana dan Air Terjun Pengibul

Air Terjun Tibumana
Mengikuti saran dari pesepeda yang kami temui di parkiran Goa Beji Guwang yang merekomendasikan Air Terjun Tibumana untuk kami kunjungi. Lokasi air terjun ini kalau dilihat di Map berjarak sekitar 15km atau 30 menit dari Air Terjun Tegenungan. Spot ini menjauh dari arah pulang, tapi karena sudah terlanjur di Gianyar jadi sekalian kami hunting air terjun-air terjun yang ada di sini. Meskipun begitu, Air Terjun Tibumana sudah masuk ke dalam wilayah Bangli yang berbatasan dengan Gianyar.

Mengikuti Google Map, melewati jalan-jalan desa yang bersih dan rapih khas desa-desa adat Bali. Jalur ini juga melewati lokasi Air Terjun Kanto lampo dan selanjutnya Air Terjun Goa Rang Reng yang terlihat dari spanduk besar yang ada di pinggir jalan. Kedua air terjun ini kami kunjungi ketika kembali dari Air Terjun Tibumana.
Salah satu sudut jalan yang kami lalui
Sampai di loket kami membayar Rp. 15.000/orang, harga ini sama untuk wisatawan lokal dan asing. Loket ini berada lokasi yang sangat teduh dikelilingi oleh pepohonan dan sawah di kiri kanan. Di sini terbaca plang penunjuk arah ke Air Terjun Tibumana dan Air Terjun Pengibul dan Curug Pengibul ini belum ada di Maps dan tidak kami rencanakan sebelumnya jadi anggap aja sebuah bonus. Lokasi Air Terjun Pengibul hanya beberapa ratus meter dari loke sementara ke Tibumana masih sekitar 1km lebih. Kami memilih ke Tibumana terlebih dahulu.
Suasana jalan desa dari loket ke parkiran
Melewati alam desa yang sangat asri, dengan jalan aspal mulus dan di kiri kanan terbentang sawah yang menghijau. Pepohonan kelapa yang tertanam rapih menghiasi jalan menuju parkiran Air Terjun Tibumana. Sampai di parkiran, yang dikiri kanannya sawah, terdapat pura dan 2 warung. Semuanya tertata rapi dan menyatu dengan alam desa yang membuat kita sudah merasa betah meskipun belum berada di lokasi air terjun. Setelah parkir kemudian melewatin jalan setapak yang sudah dicor disamping sawah/pura kemudian memasuki jalan setapak di hutan. Suasana asri sangat terasa selain tertata bagus juga lingkungannya sangat bersih tak terlihat adanya sampah.
Kondisi/view jalur trekking
Kondisi/view jalur trekking

Kondisi/view jalur trekking
Trekking di sini tidak terlalu menguras tenaga, kita bisa berjalan santai hingga sampai ke pinggir sungai. Menyeberangi sungai juga sudah disediakan jembatan kayu dan dari jembatan sudah terlalu jauh hingga mencapai Air Terjun Tibumana. Di area ini tidak warung-warung sehingga terlihat rapi. Hanya ada tempat ganti pakaian dan saung kecil tempat beberapa orang petugas yang berjaga dan mengawasi pengunjung yang berenang di air terjun. Pengunjung di air terjun ini di dominasi oleh turis asing (sekitar 90%).
Air Terjun Tibumana
Air Terjun Tibumana ini berada di lengkungan tebing dan mempunyai ketinggian sekitar 20m. Meskipun tidak terlalu tinggi namun mempunyai keunikan, dengan debit yang tidak terlalu besar dan air yang jatuh membentuk seperti tirai halus.kolamnya tidak terlalu dalam dan kolamnya lumayan luas sehingga pengunjung bisa berenang. Di tebing samping air terjun terdapat goa namun saat itu tidak terlihat ada pengunjung di sekitar mulut goa. Di kolam sebelah kanan terdapat batang pohon mati yang biasa dipakai oleh pengunjung untuk berfoto. Air nya lumayan jernih dan beberapa pengunjung berenag tak terkecuali kami, selain merasakan kejernihan dan sejuknya air terjun ini juga buat sekadar berfoto hehehe.
Air Terjun Tibumana
Air Terjun Tibumana
Puas berendam (hanya di pinggir kola hahahha) kemudian kami kembali ke parkiran. Karena sudah siang, mampir sebentar di warung pinggir sawah dan memesan mie instan plus telor. Jangan mengira hidangan ini harganya belasan ribu karena harganya uma Rp. 9.000, murah kan?. dan makanan ini juga bertahan sampai makan malam hahahaha. Selanjutnya kembali ke arah parkiran untuk mengunjungi Air Terjun Pengibul.
Menikmati sarapan pagi Rp. 9.000
Air Terjun Pengibul
Seperti yang saya sebutkan di atas, air terjun ini berada tidak jauh dari loket masuk yang hanya berjarak sekitar 150m. Pengunjung yang mau ke air terjun ini bisa parkir (mobil dan motor) di lapangan dekat loket. Menyeberang jalan kita bisa langsung melihat papan penunjuk arah ke air terjun ini. Kemudian mengikuti jalan setapak menuruni bukit. Untuk ke air terjun ini, pengunjung tidak dipungut lagi bayaran. Dan harap berhati-hati karena tidak ada penjagaan di ai area air terjun.

Menuruni bukit yang tidak terlalu ekstrim, melewati kandang sapi dan terlihat ibu-ibu sedang membersihkan rumput. Karena tidak terlau jauh, beberapa menit berjalan kami sudah bisa melihat air terjun ini dari atas. Sampai di bawah kita akan berada di tebing-tebing dan bebatuan cadas. Saat kami di bawah hanya ada 4 orang turis asing yang sepertinya sedang men-charge drone nya.
Menuju Air Terjun Pengibul
Air terjun dari jalur trek
Air terjun ini terdiri dari 2 tingkat dengan debit tidak terlalu besar. Tingkat pertama hanya ada satu aliran air terjun, setelah jatih di tebing kemudian jatuh ke tingkat 2 menjadi 4 aliran dan selanjutnya ke bawah dan mengalir ke sungai. Berbeda dengan Air Terjun Tibumana sebelumnya, air di sini sangat jernih seperti di Gunung Salak dan sangat dingin. Hanya saja pengunjung dtidak boleh ke tingkat pertama karena sangat licin dan belum ada akses ke atas. Saya sempat berbasa-basah di bawah air terjun ini dan merasakan kesejukan airnya.
Air Terjun Pengibul
Air Terjun Pengibul 2 tingkat
Hanya sebentar bermain di sini karena drone si bule sudah siap untuk terbang dan kami pun meninggalkan mereka tanpa mau mengganggu pemandangan. Dari sini kami melanjutkan ke arah jalan pulang untuk mampir di Goa Rang Reng dan Air Terjun Kanto Lampo yang tadi kami lewati.















Info:
Nama : Air Terjun Tibumana dan Air Terjun Pengibul
Lokasi : Desa Apuan, kec. Susut, kab. Gianyar-Bali
Biaya : Rp. 15.000 termasuk 2 lokasi curug dan parkir.











Baca juga link terkait:
- Air Terjun Goa Giri Campuhan (GGC)
- Tukad Cepung
- Desa Panglipuran
- (Air Terjun) Goa Rang Reng dan Air Terjun Kanto Lampo
- Air Terjun Tegenungan
- Green Bowl dan Pantai Melasti
- Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...