Skip to main content

Back to Bali 3: Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)

2 malam di Nusa Lembongan, saatnya untuk menyeberang ke Pulau Bali. Belajar dari pengalaman sewaktu berangkat, kali ini saya mencoba membeli tiket fastboat secara online. Dari salah satu agen saya dapat tiket seharga Rp.90.000 (jauh lebih murah dibanding berangkat seharga Rp. 200.000), dengan menggunakan fastboat Sri Rejeki. Pemberangkatan jam 11.15, dan pagi-pagi kami sudah sampai di loket keberangkatan dan sekalian mengembalikan motor sewaan. Dan ternyata untuk pembelian di loket, untuk wisatawan lokal hanya Rp. 75.000 !!!.

Tepat jam 11.15 kapal berangkat dan sampai di Sanur sekitar jam 12 siang. Berjalan ke arah jalan raya, kemudian menyeberang dan makan siang siang di KFC yang tepat berada di seberang jalan. Dari sini kami melanjutkan perjalanan ke Kuta menggunakan taksi online (biaya sekitar Rp. 130.000). di Kuta kami menginap selama 3 malam di sebuah guest house yang berjarak sekitar 1km dari jalan raya. Di sekitar guest house banyak terdapat penginapan sederhana dan laundy kiloan. Kami menginap di sini selama 5 malam. Untuk transportasi kami menyewa motor Rp. 80.000/24 jam.

Selama 5 hari kami mengeksplore wisata Bali, ke lokasi-lokasi yang belum kami kunjungi sebelumnya.

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Jarak GWK ke penginapan kami di Kuta sekitar 12km atau sekitar 30 jam perjalanan dengan motor dan ini akan lebih jauh 2x nya jika kalian menginap di Denpasar kota. Kami berangkat dari penginapan sekitar jam 7 kurang. Di pinggir jalan kami sarapan nasi campur yang di jual oleh ibuk-ibuk menggunakan motor dengan harga hanya Rp. 6.000 (masih ada loh di Bali nasi semurah ini...). Nasinya nasi kuning, ayam suir, mie dan orek.
Makan pagi seharga Rp. 6.000 saja..!!
Melanjutkan perjalanan, kami sampai di GWK sekitar jam 7.30. masuk ke parkir motor, dengan tiket Rp. 5.000/motor, kemudian jalan kaki sekitar 50m ke arah loket. Di area ini kita banyak menemukan petugas yang berpakaian seragam yang ramah menyambut tamu dan melayani pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung. Loket untuk wisatawan lokal Rp. 120.000/orang dan kita mendapatkan welcome drink yang diambil di salah satu cafe/resto di sana (Teras Bali), tapi berhubung kegedean rasa malu cuman buat ambil welcome drink di resto akhirnya gak jadi kami ambil hahahha. di taman depan loket terdapat taman yang ada 3 Patung seolah-olah mengucapkan selamat datang, dan tidak ada salahnya berfoto dulu di sini …
Patung selamat datang
Dari loket kita ke spot Garuda dan garuda Wisnu Kencana kita akan berjalan menyusuri Street Theatre dimana di jalan ini terdapa toko-toko souvenir dan makanan. Kira-kira 100m kita akan bertemu dengan gerbang masuk dan terlebih dahulu melewati gerbang dengan patuh garuda yang kecil dan dihiasi dengan air mancur dan di sisi kiri terdapat dinding besar yang dihiasi mural seperti seorang dewa yang sedang berburu kijang.
Area masuk
Area masuk
Mendekati pilar-pilar batu kapur, di sela-selanya kita bisa melihat dari jauh Patung Garuda Wisnu Kencana yang menjulang tinggi. Pilar-pilar ini sepertinya bisa digunakan untuk panjat tali/rappelling karena ada tulisan ‘rapelling’ di salah satu pilar.
Patung GWK dilihat diantara pilar-pilar batu kapur
Berjalan menuruni tangga kitapun sampai di area terluas di GWK ini yang konon sampai 4.000m2, area ini disebut dengan Lotus Pond. Dengan pilar-pilar batu kapus di sekelilingnya, menjadikan area ini sangat eksotis. Area ini bisa dijadikan tempat melakukan kegiatan yang memuat banyak tamu seperti gathering.
Lotus Pond
Lotus Pond
Di Lotus Pond ini, yang menjadi pusat perhatian adalah Plaza Garuda yang berada di area sebelah kiri. Untuk ke area ini kita harus menaiki tangga, dan dari atas kita bisa menyaksikan Lotus Pond yang luas dan Patung Garuda Wisnu kencana di kejauhan. Patung ini mempunyai ketinggian sekitar 18m, berwarna kecoklatan karena terbuat dari tembaga. Menurut petugas yang berjaga, patung ini bukan tembaga solid melainkan hanya di bagian luar. Patung ini diukir begitu detil sehingga bagian luar nya menyerupai kulit burung dengan bulu-bulunya. Di depan Patung Garuda ini terdapat replika sarang burung dari kayu yang dilengkapi dengan telur burung garuda berjumlah 3 buah.
Plaza Garuda
Plaza Garauda
Selanjutnya menuju Patung Garuda Wisnu Kencana yaitu patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai  burung tunggangannya yaitu burung Garuda. Beberapa puluh meter sebelum ke patung ini kita akan menemukan Food hall berupa mobil-mobil VW yang dijadikan booth. Di sini dijual aneka makanan dan minuman yang beda antar booth.
Combi Booth
Dari food hall cukup memutar sedikit kita sudah bisa menyaksikan Patung Garuda Wisnu Kencana yang menjadi landmark Bali ini. Berada di ketinggian 263m di atas permukaan laut dan patungnya mempunyai ketinggian sekitar 121m (tinggi patung 75m dan pedestal 46m) menjadikan patung ini lebih tinggi dibanding Patung Liberty (93m) di Amerika sana. Patung ini di design oleh Nyoman Nuarta. Mempunyai berat kulit patung 600-ton dan terbuat dari campuran tembaga dan kuningan. Patung ini berwarna kehijauan (warna tembaga?) dan sangat kontras dengan warna langit biru dan awan putih yang berarak.
Patung GWK dari kejauhan
Di depan plaza terdapat 2 air mancur dan di lokasi ini disediakan spot foto buat pengunjung. Memasuki ruangan plaza, terdapat foto-foto Taman Budaya ini juga ada foto Bpk. Presiden Soeharto ketika menerima rombongan membahas pembangunan taman ini. Terlihat juga foto-foto proses pembangunan dan denah/sketch lokasi ini yang terlihat sedikit berbeda dengan aktual. Di jam-jam tertentu ada jadwal tur buat pengunjung yang ingin naik ke atas melihat panorama dengan biaya Rp. 200.000/orang tapi kami tidak mengikuti tur ini.
Di depan Patung GWK
Di depan Patung GWK
Patung GWK close-up
Dari Patung Garuda Wisnu Kencana kami tadinya berencana ke Teras Bali buat mengambil soft drink tapi batal dan melanjutkan ke Amphitheater yang mementaskan tari tradisonal Bali. Untuk melihat tari-tarian ini ada waktu-waktu tertentu yang bisa di baca di pintu masuk. Untuk melihat acara ini tidak dipungut lagi biaya masuk alias gratis. Kebetulan kami datang sudah di akhir-akhir pementasan jadi hanya sebentar. Di akhir pementasan, pengunjung diberi kesempatan untuk berfoto dengan para penari. Dan buat pengunjung yang berbaik hati bisa memberi tips kepada para penari.
Menyaksikan pementasan tari Bali
Berfoto dengan penari
Dari GWK, masih di sekitar Ungasan-Kuta Selatan kami melanjutkan mengunjungi pantai-pantai terdekat

Info:
Nama : Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Alamat: Jalan Raya Uluwatu-Ungasan-Kuta Selatan-Bali

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...

Air Terjun Putuk Truno di Prigen - Pasuruan

Bagi warga kota Surabaya dan sekitarnya yang ingin menikmati tempat wisata alam yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Surabaya, pasti pilihannya akan pergi ke tempat wisata di kota Batu atau Malang. Sebenarnya ada tempat wisata yang dekat dengan kota Surabaya, yaitu kawasan wisata Tretes Prigen di kabupaten Pasuruan, merupakan daerah pegunungan yang mempunyai banyak potensi pariwisata alam. Wana wisata air terjun merupakan salah satu daya tarik, salah satunya adalah air terjun Putuk Truno Air Terjun Putuk Truno Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di kawasan Tretes Prigen di Pasuruan yaitu air terjun Putuk Truno Air Terjun Putuk Truno merupakan salah satu daya tarik wisata di kawasan wisata Tretes Prigen di daerah Pasuruan, suasana alamnya yang berhawa sejuk bisa membuat siapapun yang berkunjung kesini akan merasa nyaman dengan hawa sejuknya. Letek, akses jalan atau rute menuju air terjun Putuk Truno di Tretes - Prigen Pasuruan Air terjun Putuk T...