Skip to main content

Jelajah Cianjur Selatan, Garut Selatan dan Bandung Selatan Bagian 9: Curug Ciawitali dan Curug Rahong/Curug Cisewu

Perjalanan dari Situ Cileunca ke Ranca Buaya via Talegong dan Cisewu adalah sebuah perjalanan yang sangat berkesan. Agak mirip dengan jalur Ciwidey-Garut Selatan via Naringgul. Pemandangan yang indah yang tidak terbayangkan sebelumnya. Menyusuri pinggang perbukitan yang terdapat lembah-lembah di bawah dan perbukitan hijau berlapis-lapis. Terutama di daerah Talegong, dari jalan kita bisa menyaksikan pemandangan deretan pegunungan dengan sawah-sawah di kaki bukit hingga ke atasnya. Di selang-selingi oleh kampung-kampung yang membuat pemandangan kontras dengan sekelilingnya.
Melewati jalur yang sangat sepi, melintasi hutan dengan jalan berkelok-kelok tajam dan naik turun yang terkadang ekstrim. Karena berada di perbukitan banyak terdapat spot-spot longsoran.  Sampai di Jembatan Cilayu kami beristirahat di sebuah warung untuk makan siang. Warung yang berada di pinggir sungai besar berair sangat jernih, di naungi pepohonan sehingga membuat enggan untuk beranjak. Meskipun jauh di atas bukit dan jalur sangat sepi tapi harganya makanan tidak mahal, normal seperti warung makan umumnya.
Sungai di bawah Jembatan Cilayu
Makan siang di warung pinggir sungai
Curug Ciawitali
Melewati tanjakan ekstrim sesudah jembatan, kami melanjutkan perjalanan, dan di sebuah tikungan sempit kami melihat ada sebuah curug dipinggir jalan dan kamipun mampir di warung sekaligus beristirahat. Sementara teman-teman beristirahat memesan kopi, saya ke curug yang cuman berjarak sekitar 10m dari warung. Menurut si ibuk yang jaga nama curug ini adalah Curug Ciawitali tapi kalau lihat di Google Maps curug ini dinamakan Curug Cisarua.
Curug Ciawitali berada di pinggir jalan
Saat itu debit air tidak terlalu besar namun kalau liat foto di Maps curug ini saat tertentu debitnya lumayan besar. Tingginya sekitar 20m melewati batu cadas berwarna kehitaman. Air dari curug ini melewati sungai kecil, melintasi jembatan dan terus mengalir ke area persawahan yang ada di seberang jalan. Dari sini ke tujuan kami selanjutnya yaitu Curug Cisewu yang berjarak hanya sekitar 6km lagi.
Curug Ciawitali

Curug Ciawitali
Curug Rahong/Curug Cisewu
Di sebuah jembatan yang lumayan panjang kami melihat curug di sebelah kiri jalan. Terlihat dua tingkat curug dengan air yang berwarna hijau tosca, tidak salah lagi inilah curug yang kami tuju. Parkir di ujung jembatan di pinggir jalan depan warung yang sedang tutup, tidak terlihat ada loket ataupun penjaga di sini. Terlihat plang Curug Rahong di dekat parkiran, karena berada di Cisewu banyak yang mengenal curug ini dengan sebutan Curug Cisewu. Setelah membawa baju ganti kami trekking ke arah sungai yang berjarak sekitar 50m. menaiki bukit dan turun ke bawah kami sudah sampai di pinggir sungai. Terlihat 2 undakan curug yang sangat mengagumkan.
Curug Rahong tingkat 2
Dari parkir/pinggir jalan hanya terlihat 2 tingkatan curug ini, untuk melihat tingkatan pertama kita harus menaiki tebing sebelah kanan hingga mencapai beton saluran air. Terdapat tangga tegak lurus untuk mencapai bagian atas, cukup deg-degan karena jika lepas maka kita akan jatuh langsung ke sungai yang berbatu. Sampai di atas baru terlihat Curug Rahong tingkat pertama.
Naik tangga untuk menuju tingkatan atas
Curug Rahong tingkat pertama ini meskipun tidak terlalu tinggi hanya sekitar 10m namun bentuknya sangat cantik. Air yang jatuh terbelah karea ada batu yang menonjol dan kemudian menyatu kembali, agak mirip Curug Love yang di Sentul tapi ini versi besar nya. Air terjun ini jatuh membentuk kolam yang dalam. Perlu diingat bahwa pengunjung DILARANG berenang di curug tingkat pertama dan kedua yang dalam dan arusnya memutar. Bukan hanya himbuan karena sudah ada beberapa korban tewas tenggelam di curug paling atas (korban terakhir 18 maret 2018) meskipun terlihat tenang. Dan masyarakat local pun tidak ada yang berani berenang di bagian ini. Pengunjung hanya bisa berfoto di pinggiran kolam yang dangkal dan berbatu dan harap berhati-hati jangan sampai terseret arus dan jatuh ke tingkat kedua yang lebih dalam dan ‘bergolak’. Dari tingkat pertama ini kita bisa melihat ke bawah, ke tingkat 2 dan 3 serta aliran sungai serta jembatan di atasnya.
Curug Rahong tingkat 1
Curug Rahong tingkat 1
Curug Rahong tingkat 1

Karena tidak tahan ingin berenang, kami turun ke tingkat ketiga dan berenang. Tingkat ketiga ini curugnya melebar sehingga debitnya terbagi ketika jatuh ke kolam sehingga arus baliknya tidak seperti bagian atasnya. Kolam nya sangat luas dan dalam, di bagian dangkal tiba-tiba kedalamannya 2 meteran. Jadi yang tidak bisa berenang bisa di aliran dangkal yang banyak bebatuannya. Di sisi kiri terdapat batu cadas, pengunjung bisa loncat di sini.
Berenang di tingkat 3
Berenang di tingkat 3
Berenang di tingkat 3
Sangat jarang sekali kami menemukan curug seperti ini, mempunya kolam yang luas, berair sejuk dan bening serta bersih di kombinasikan dengan keadaan alam yang asri dan gratis. Jadi buat kalian yang melewati jalur Cisewu ini sangat rugi sekali jika tidak merasakan kesejukan air curug ini.

Info:
Curug pertama
Nama  : Curug Ciawitali
Lokasi  : Ds. Pamalaya, Cisewu-Garut
Biaya   : free

Curug kedua
Nama  : Curug Rahong/Curug Cisewu
Lokasi : Jl. Raya Cisewu-Ranca Buaya, perbatasan Ds. Pamalayan-Ds. Sukajaya, Cisewu-Garut

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km. Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah. Jalan raya Sukabumi-Banten Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dik