Skip to main content

Jelajah Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark Bagian 2: Curug Dogdog, dan Curug Cimarinjung


Setelah istirahat sejenak di warung-warung yang berjejer di pinggir jalan di Puncak Darma, kami melanjutkan perjalanan. Dari pertigaan jalan lama dan jalan baru selanjutnya kondisi turunan. Sebelum mencapai jembatan, terlihat sebuah mobil Xenia/Avanza hampir terguling di sisi bukit. Infonya, mobil tidak kuat menanjak dan mundur, untuk tidak terguling ke sisi tebing. Jadi buat pengunjung yang ke sini, perhatikan kondisi mobil.
Kecelakaan karena tidak kuat nanjak
Kecelakaan karena tidak kuat nanjak
5. Curug Dogdog
Di jembatan, di sisi kiri kami melihat air terjun yang lumayan besar. Ini adalah Curug Dogdog, jangan ditanya ya kenapa namanya Dogdog, saya gak tau hehehe.
Setelah mengambil parkir (lokasi ini tidak ada penjaganya, jadi bebas), kami menuju curug yang hanya berjarak sekitar 50 m. Curug ini walau tidak tinggi tapi airnya deras banget padahal musim kemarau. Curug nya berundak, melewati bebatuan besar, karena tidak hujan, airnya tidak terlalu keruh.
Curug Dogdog
Curug Dogdog
Bebatuan di sini sangat unik. Bebatuannya berbentuk spons, berlobang-lobang. Dasar sungai bekan bebatuan tapi berupa pasir/kerikil. Aliran sungai ini, Sungai Cimarinjung akan membentuk Curug Nyelepet (kami tidak sempat ke sini karena tidak terlihat akses jalannya) dan selanjutnya Curug Cimarinjung dan kemudian bermuara ke laut.
Curug Dogdog
Curug Dogdog
6. Curug Cimarinjung
Menyusuri terus jalan menurun, kemudian sampailah kami di area yang bawah. Di sisi kanan terlihat keramian, inilah lokasi Curug Cimarinjung. 
Selfi dulu ya...
Papan informasi Curug Cimarinjung
Setelah mengambil parkir (biaya Rp. 5.000), kemudian kami berjalan sekitar 200 m menuju curug. Terlihat sekali lokasi wisata ini sudah terkelola dengan professional dan rapi. Tidak terlihat pedagang/penjual dagangan asongan, yang ada hanya warung resmi di dekat loket.
Menuju loket
Di loket, pengunjung cukup mencatat data-data, seperti nama dan asal. Kemudian membayar seiklasnya di kotak yang disediakan. Jalan menuju curug juga sudah di cor rapi dan di pagar di sisi tebingnya.
Sebelum mencapai curug, disediakan spot foto, tenang saja gak bayar kok. Dari sini kita bisa mendapatkan view curug keseluruhan baik ke curug utama maupun curug-curug kecil di bawahnya.
Beberapa puluh meter didepan kita sudah mendekat curug utama. Curug dengan type single/tail horse. Dengan ketinggian sekitar 50 meter. Awalnya curug ini kecil tapi tapi sekitar 10 meter menimpa batu dan karena debit air yang besarang kemudian terbentuk air terjun yang besar. 
Curug Cimarinjung
Curug Cimarinjung
Curug Cimarinjung
Curug Cimarinjung
Nah  untuk pengunjung, ada batasan jarak ke curug. Untuk berselfi disediakan spot di tebing sebelah kanan yang dibatasi dengan pagar kayu.
Selanjutnya curug-curug aliran bawah. Untuk kebawah, kita harus menuruni tebing melalui tangga batu. Di sini terdapat beberapa curug kecil dihiasi bebatuan berwarna coklat pekat. Juga terdapat pepohonan besar jadi banyak pengunjung disini mandi/bermain air, karena lokasinya yang aman dan sejuk. Dari sini kita bisa mengambil sudut lain dari Curug Cimarinjung.
Curug bagian bawah
Curug bagian bawah
Dari Curug Cimarinjung, kami menuju ke area pantai untuk mencari penginapan. Di pertigaan, ke kiri ke Desa Cimarinjung dan kanan ke arah Pantai Palangpang, tapi kedua jalan ini akan bertemu, jadi jangan bingung karena tidak akan nyasar. Akhirnya kami mendapatkan penginapan di Kampung Cimarinjung yang agak-agak mirip kampung wisata Sawarna, karena hampir setiap rumah adalah homestay hehehe.
View Curug Cimarinjung dari kejauhan
Setelah tawar-menawar dari Rp.600.000/2 malam akhirnya deal Rp. 550.000/2 malam. Ya untuk homestay biasa, tanpa AC dan air panas, harga ini adalah harga rata-rata. Kecuali dengan fasilitas lengkap di pinggir pantai,, namun harganya jauh lebih mahal, pastinya. Nah dari Kampung Cimarinjung, dimalam hari kita bisa mendengar gemuruhnya suara dari Curug Cimarinjung. Menkjubkan...!!!

Link terkait:
 - Pantai Loji, Curug Larangan, Curug Cilegok dan Puncak Darma
- Curug Sodong, Curug Cikanteh dan Pantai Palangpang
- Curug Awang dan Curug Tengah
- Curug Puncak Manik  
- Curug Puncak Jeruk  
- Curug Luhur Cigangsa dan Curug Cikaso 

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...