Skip to main content

Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa

Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa
Info grafis, Jika terumbu karang hancur.
Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa

Coral Day 2015 yang akan diadakan di desa Libas, pulau Bangka, Sulawesi Utara! Latar belakang diadakannya event ini adalah untuk meningkatkan awarenes masyarakat luas tentang betapa pentingnya terumbu karang. Image ini adalah gambaran, apa yang terjadi jika terumbu karang lenyap. Mengerikan ya? Nah, fenomenanya, banyak terumbu karang rusak, baik karena kondisi alam mau pun karena kecerobohan manusia. Diperkirakan, jika kita terus tak peduli, maka dalam 20 - 40 tahun yang akan datang, terumbu karang akan benar-benar habis.

Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa
Coral Day Kitabangga 2015.

Mengenal Coral Day KITABANGGA

Coral reefs represent some of the world's most spectacular beauty spots, but they are also the foundation of marine life: without them many of the sea's most exquisite species will not survive. - Sheherazade Goldsmith

Tidak banyak yang menyadari bahwa terumbu karang adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan bawah laut DAN juga berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Padahal terumbu karang merupakan elemen vital, yakni sebagai penyedia sumber makanan dan tempat tinggal bagi beragam spesies dalam ekosistem bawah laut. Selain itu, terumbu karang pun bisa menahan abrasi pulau plus menjadi daya tarik wisata sehingga bisa membantu kehidupan orang-orang di sekitarnya.

Bayangkan jika terumbu karang tidak ada, nelayan-nelayan akan kehilangan mata pencahariannya serta pulau-pulau akan banyak yang mengalami abrasi.

Namun pada kenyataannya, jumlah terumbu karang memang semakin lama semakin berkurang karena banyak penyebab, dari masalah alam seperti pengaruh perubahan iklim, sampai ke masalah perbuatan tangan manusia yang kurang berhati-hati. Menurut perkiraan, sampai 20 tahun yang akan datang terumbu karang akan punah sama sekali. Kondisi seperti ini tentunya menjadi ancaman bagi stabilitas ekosistem, yang secara langsung juga berpengaruh pada kehidupan kita, manusia. Kita akan kehilangan sumber nutrisi serta protein yang berasal dari spesies bawah laut.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pada Hari Bumi 22 April 2010 dicanangkanlah sebuah gerakan untuk menyelamatkan terumbu karang yang disebut Coral Day. Pelaksaan event Coral Day ini berhasil pada empat tahun terakhir, yakni di pulau Serangan (Bali) di tahun pertama, di Belitung di tahun kedua, pulau Seribu di tahun ketiga, di tiga tempat tersebut secara serentak di tahun keempat. Pada intinya event Coral Day ini adalah untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai pentingnya terumbu karang bagi kehidupan manusia

Di tahun 2015 event Coral Day akan diadakan di desa Libas, pulau Bangka, Sulawesi Utara.

Pulau Bangka ini terletak di posisi strategis perairan Kepulauan Kinabuhutan – Talise – Bangka dan Gangga (yang disingkat menjadi Kepulauan KitaBangga). Di perairan kepulauan ini terdapat beragam mamalia seperti lumba-lumba dan dugong. Selain itu ada pula spesies langka seperti ikan purba Coelacanth Sulawesi (Latimeria Menadoensis), ikan hiu sirip putih, ikan hiu sirip hitam, penyu, ikan Napoleon dan kuda laut pigmi. Keempat rangkaian pulau tersebut juga merupakan daerah penyangga taman Nasional Bunaken dan berlokasi di daerah coral triangle. Bisa dikatakan bahwa terumbu karang adalah penopang kehidupan masyarakat di kepulauan KitaBangga.

Sangat disayangkan perairan di wilayah ini mengalami kerusakan akibat penggunaan bom dan potassium sianida dan sedang dalam proses menumbuhkan kembali terumbu karang. Lalu ada hal-hal lain yang tidak menguntungkan kelestarian terumbu karang di kepulauan ini yang mungkin teman-teman bisa dicari beritanya di berbagai situs dengan keyword pulau Bangka, Sulawesi Utara.

Hal inilah yang menyebabkan kepulauan ini dijadikan tempat pelaksanaan Coral Day 2015 ini. Selain untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya terumbu karang, juga untuk mendesak terbentuknya marine protection area, sehingga seluruh spesies di dalamnya terlindungi. Pada event ini juga akan diadakan penanaman kembali terumbu karang yang telah rusak.


Selengkapnya Klik Disini 


Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa
#NB

Panitia penyelenggara Coral Day 2015 membutuhkan dukungan teman-teman Coral Lovers dan Mereka yang Peduli pada Lingkungan agar event ini bisa terlaksana di: (Klik Disini) 

Juga bantuan untuk menyebarkan tulisan ini pada teman-teman dan handai taulan, agar lebih banyak lagi yang peduli.

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...