Skip to main content

Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar

Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Pejuang Hutan Brazil menangkap pembalak hutan. Foto: TheAtlantic.com
Hutan Amazon, Brazil adalah salah satu paru-paru dunia paling berharga untuk Bumi dari pemanasan global, yang kian lama kian terkikis karena pembalakan liar, penyusup tak diinginkan menghancurkan hutan.

Sama halnya seperti Indonesia, Sumatera dan Kalimantan juga merupakan paru-paru dunia terhijau setelah Brazil, kian lama kian gundul karena orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan pemerintahpun begitu lambat menangani masalah besar tersebut.

Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Semangat para pejuang lingkungan ini untuk menjaga kelestarian hutannya. Foto: TheAtlantic.com
Para pejuang lingkungan hidup begitu semangat mengobarkan kelestarian hutan, perlindungan hewan langka, namun sama sekali tak digubris oleh mereka yang tak punya hati akan betapa pentingnya hutan.

Frustrasi oleh kurangnya tindakan pemerintah untuk menjaga hutan dari pembalak liar di wilayah Indian Alto Turiacu, prajurit Indian dari beberapa suku lokal di Brazil, mengambil inisiatif sendiri melalui tindakan nyata untuk menemukan kamp-kamp pembalakan hutan, menghancurkan peralatan mereka, serta mengusir para penyusup yang tidak diinginkan tersebut.

Suku Indian Ka'apor juga empat suku lainnya _penduduk lokal yang mendiami secara sah dan para penjaga wilayah_ juga telah menyiapkan kamp pemantauan di daerah-daerah yang secara ilegal dieksploitasi.

Fotografer Reuters bernama Lunae Parracho saat bersama dengan Suku Indian Ka'apor berhasil mendokumentasikan adegan prajurit lingkungan itu saat menangkap sejumlah orang di hutan, membakar truk mereka, kemudian melepaskan tawanan tetapi tanpa sepatu atau celana, serta tangan mereka masih terikat.

Berikut potret para "Prajurit Lingkungan" dari suku Indian saat melindungi hijaunya Amazon dari upaya pembalakan liar yang berhasil didokumentasikan Lunae Parracho dan dipublish di TheAtlantic.com:

Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Para pelaku pembalakan hutan tertangkap warga lokal.
Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Para pelaku pembalakan hutan tertangkap warga lokal.
Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Pelaku pembalak hutan ditelanjangi dan tangan diikat oleh warga lokal.
Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Pelaku pembalak hutan ditelanjangi dan tangan diikat oleh warga lokal.
Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Pelaku pembalak hutan yang ditelanjangi dengan tangan terikat kemudian dilepaskan oleh warga lokal.
Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Kendaraan para pembalak hutan kemudian dibakar oleh warga lokal.
Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar
Kendaraan para pembalak hutan kemudian dibakar oleh warga lokal.
Semangat pejuang hutan Brazil ini patut diacungi jempol. Hutan harus tetap terjaga, saat pemerintah tak lagi peduli, maka siapa lagi yang menjaganya selain kita. Suku di Amazon, mungkin bisa memberikan pelajaran dan hikmah bagi pemerintah Indonesia dan pejuang hutan serta kelestarian alam disekitar kita. 

Go green, dan tetap buang sampah pada tempatnya.

Selamat Berpetualang... :)



Sumber foto: TheAtlantic.com

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116

Pantai Pandawa di Bali

Menghabiskan waktu liburan di pulau Bali pasti tidak mengenal rasa bosan, banyak pilihan tempat menarik sebagai Obyek Wisata di Pulau Dewata Bali yang bisa dikunjungi, ada wisata budaya, wisata kulinner, wisata air, dan pastinya wisata pantai. Banyak pantai eksotik yang tersebar di seluruh pesisir pulau Bali, salah satunya adalah pantai Pandawa, pantai berpasir putih lembut yang belakangan makin banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing. Pantai Pandawa di Bali Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Bali, yaitu pantai Pandawa Pantai Pandawa di Bali banyak yang menyebutnya sebagai pantai rahasia atau secret beach , karena lokasinya yang berada di balik perbukitan kapur yang menjulang tinggi, sedangkan warga lokal menyebut pantai Pandawa dengan sebutan Pantai Kutuh karena letak pantai ini di desa Kutuh, yang warganya terkenal dengan penghasil budi daya rumput laut sebagai aktifitas keseharian warganya. Indahnya pantai Pandawa di Bali Let

Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara

Danau Matano terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.  Namanya belum setenar Danau Toba di Medan, Sumatera Utara, tapi pesona Danau Matano gak bisa dipandang sebelah mata. Danau Matano terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.  Pelesiran ke sini, mustahil kamu tidak jatuh cinta dengan danau yang diklaim sebagai yang terdalam di Asia Tenggara . Mata kamu bakal dimanjakan dengan jernihnya biru air danau, yang membuatmu bisa melihat danau hingga kedalaman 20 meter! Pantai Salonsa, Danau Matano. Foto: Wikipedia Danau Matano terbentuk dari ribuan mata air akibat gerakan tektonik di litosfer. Kini, danau ini menjadi rumah buat aneka ikan serta burung danau terbang dan dikelilingi Pegunungan Verbeek nan hijau.  Tak hanya itu, sejumlah fauna eksotis, seperti kepiting bungka, udang, siput, keong air tawar dan yang paling kesohor dari Danau Matano, ikan purba buttini yang memiliki nama latin Glossogobius matanensis juga