Skip to main content

Selamat Jalan Para Petualang Sahabat Alam

Pendaki
Enam Pendaki Meninggal di Lima Gunung Pulau Jawa
Dalam beberapa bulan terakhir, enam pendaki dan pecinta alam Indonesia berguguran saat melakukan pendakian di beberapa gunung di Pulau Jawa.

Pada hari Senin 25 Nopember 2013, Joan Tobit Sigalingging alias Tobit, salah seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kawasan Gunung Kendang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Tobit ditemukan meninggal dunia setelah sejak tanggal 26 Okotber 2013 dinyatakan hilang saat melakukan pendakian solo ke gunung itu.

Penyebab kematian Tobit hingga saat ini masih misterius, saat ditemukan, kondisi jenazah Tobit sudah membusuk.

Pendaki meninggal
Joan Tobit Sigalingging
Satu bulan berselang, tepatnya hari Rabu 25 Desember 12, Indonesia kembali kehilangan pendaki gunungnya. Endang Hidayat, pendaki asal Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat.

Endang menghembuskan nafas terakhir saat melakukan pendakian ke Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, karena serangan jantung.

Di tanggal dan hari yang sama, ajal juga menjemput pendaki muda asal Kota Bekasi, Jawa Barat. Pendaki yang masih berstatus pelajas SMA itu bernama Shizuko Rizmadani (15 tahun).

Shizuko meninggal dunia dalam pendakian ke puncak Gunung Gede, almarhumah meninggal di Pos Kandang Batu, diduga karena hypotermia.

Pendaki meninggal
Shizuko Rizmadani
Di awal tahun tahun 2014, tepatnya tanggal 21 Januari 2014, seorang Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta Selatan bernama Helmi Dwi Apriyanto 

(19 tahun), meninggal dunia dalam pendakian menuju puncak Gunung Salak di Kabupaten Bogor.

Helmi meninggal karena diduga terserang hypotermia. Jenazah Helmi berhasil dievakuasi oleh sembilan teman kelompok pendakiannya.

Pendaki meninggal
Helmi Dwi Apriyanto.
Dan yang terbaru adalah kemarin, Senin 27 Januari 2014, Indonesia kembali kehilangan dua pendaki saat melakukan pendakian ke Gunung Welirang di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kedua pendaki yang merupakan anggota Mahapala Stiesia Surabaya, Alif dan Dian, ditemukan tim SAR gabungan sudah dalam kondisi tak bernyawa di Tim SAR di bawah tebing di perbukitan gunung kembar di Kawasan Cangar, Batu Malang.

Jenazah Alif dan jenazah Dian ditemukan terpisah dengan jarak sekitar 10 meter di lokasi yang sama.

Alif ditemukan dalam posisi meringkuk sedangkan Dian ditemukan dalam posisi tertelentang.

Keduanya hilang setelah terpisah dari rombongan pendakian yang sebelumnya berjumlah 12 pendaki, sejak hari Minggu 19 Januari 2014. 

Pendaki meninggal
Dian Dan Alif
Pendakian ke Gunung Welireng itu, dilakukan keduanya sebagai tahap pengenalan yang rutin dilakukan untuk anggota mahapala muda.

Hingga saat ini, penyebab kematian kedua pendaki itu belum diketahui. Diduga keduanya tersapu badai dan hingga menyebabkan hypotermia.

Enam pendaki sudah tiada, nama mereka abadi bersama alam nan lestari. Semoga ini menjadi pelajaran berarti bagi pendaki-pendaki Indonesia lainnya di kemudian hari.

Selamat jalan para Petualang Sahabat Alam...

Sumber: Menit.tv

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...