Skip to main content

Ketua Suku Wanadri Sarankan Mapala dan KPA "based on oriented"

Koleksi Foto Wanadri
Dadang Abdul Azis (ki) dan Ketua Suku Ilham Fauzi. Foto: Koleksi Wanadri Full 
Ketua Suku Wanadri, Ilham Fauzi EM, menyarankan agar Mapala dan KPA menyesuaikan kegiatannya termasuk pola Pendidikan Dasar dengan orientasi organisasi masing-masing. Himbauan ini disampaikan Minggu malam 26 Januari, mencermati banyaknya Mapala dan KPA yang cenderung menyelenggarakan Pendidikan Dasar tanpa konsep yang jelas bahkan dapat membahayakan keselamatan siswa. 

“Pendidikan dasar dan kegiatan harus ‘based on oriented’. Setiap organisasi punya sejarah, orientasi dan kapital organisasi. “Orientasi Wanadri sebagai lembaga pendidikan sesuai tujuan dan hakekat. Wanadri memiliki sejarah panjang sehingga konsep Pendidikan Dasar-nya seperti sekarang. Sejarah juga yang membuat Wanadri punya kapital,”tuturnya.

Ketua Suku yang akrab dipanggil Ojel ini mencontohkan perubahan paradigma Mapala yang ia bina di almamaternya, KAPPA Fikom Unpad. “Sesuai basis keilmuannya, kemampuan menulis menjadi syarat keanggotaan. Seseorang baru bisa mendapat NRP kalau sudah menghasilkan karya tulis. Eksplorasi basis keilmuan ini mewarnai Pendidikan Dasar maupun saat melakukan perjalanan.”

Hal itu diamini Terry Indrabudi, Komandan Bidang Kurikulum PDW 2014. Ia mengarahkan Mapala di almamaternya agar berorientasi kepada kompetensi keilmuan: sumber daya air. “Mereka punya competitive advantage untuk menjadi Mapala jagoan air. Mereka tidak akan bisa bersaing jika ‘main’ di gunung. Sebab itu ekspedisi-ekspedisi mereka diarahkan ke daerah-daerah perairan. Laporan ekspedisi itu ternyata menjadi rujukan jurusan untuk melakukan penelitian dan materi perkuliahan. Pendidikan Dasar mereka tidak harus di gunung”sahut master sumberdaya air ini.

Paradigma Pendidikan Dasar selama ini memang nyaris duplikasi: dilakukan di gunung, kental dengan ‘kekerasan’ dan materi yang itu-itu juga. Mapala boleh jadi lebih tepat belajar dari MAPALA-UI ketimbang model Wanadri. Apalagi mengambil pola Wanadri tanpa memahami utuh konsep dan nilai-nilai yang dikandungnya. Hanya mengambil kulitnya saja. Itu keliru dan membahayakan.” 

Mengenai Pendidikan Dasar Wanadri, observer Kurikulum PDW 2014 Dadang Abdul Azis menyebutkan, bahwa muara PDW itu human skills. Ini tentu terkait dengan tujuan Wanadri: nation character building. Akan tetapi, tujuan terbentuknya human skills menjadi mustahil tanpa memiliki technical skills, fitness skills, dan environmental skills. Human Skills pada PDW 2014 diarahkan kepada pembentukan anggota yang Tanggap-Sigap-Patriot”ujar Dadang.

Keempat skills tadi diramu menjadi materi-materi PDW 2014 dengan rambu-rambu superketat: keselamatan siswa. Itu sebabnya para Pelatih yang sudah teruji pada keempat skills tadi masih harus menjalani Kursus Pelatih yang menekankan ‘Safety Factor’. Antara lain, seluruh Pelatih wajib menjalani sertifikasi 'Medical First Responder'. Itu wajib, kendati pelaksanaan PDW ditongkrongi tim medis dari Atlas Medical Pioneer dan dokter-dokter anggota Wanadri.

“Pelatih-pelatih handal merupakan sebagian kapital Wanadri selain kepercayaan publik, dan luasnya jaringan yang siap bekerjasama”kata Ojel yang rajin melakukan audiensi ini. **


Sumber: Humas Wanadri Full | neff/Medkom-W

Comments

Popular posts from this blog

7 Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Ada begitu banyak gunung berapi yang bisa kita jumpai di Indonesia. Gunung berapi yang jumlahnya berlimpah itu terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Nah, berikut adalah tujuh gunung berapi tertinggi di Indonesia, menurut data yang dilansir Wikipedia. Mari kita simak bersama! 1. Gunung Kerinci Gunung Kerinci,  3.805 meter. Gunung berapi tertinggi di Indonesia ini juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter dan terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Uniknya lagi, gunung berbentuk stratovulkan ini mempunyai kawah seluas 400x120 meter yang berisi air berwarna hijau. 2. Gunung Rinjani Gunung Rinjani,  3.726 mdpl. Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8Āŗ25' LS da...

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa. Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana. Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang   bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada ...

Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)

Peta Kawasan Konservasi Indonesia Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia) adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam. Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites world...