Skip to main content

Indonesia Gudangnya Habitat Tanaman Obat Dunia

Daemonorops draco fruits
Buah Rotan Darah (Daemonorops draco). Foto: ist
78 persen tumbuhan obat di Indonesia diperoleh melalui ekstraksi, hanya sebagian kecil yang telah dibudidayakan.
Indonesia merupakan negara yang kaya, dan kawasan hutannya merupakan sumber keragaman hayati. Banyak yang bisa dimanfaatkan dari hutan bagi kesejahteraan rakyat. Salah satu potensi yang patut dikembangkan adalah tumbuhan serat untuk bahan pakaian.

Kini, terungkap kalau hutan Indonesia pun menjadi habitat bagi 30.000 dari total sekitar 40.000 jenis tumbuh - tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia. Jumlah tersebut mewakili 90 persen dari tumbuhan obat yang terdapat di wilayah Asia.

Lebih dari 1.000 jenis telah digunakan sebagai tumbuhan obat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan berpotensi memberikan manfaat ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan bagi masyarakat.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan, Badan Litbang Kehutanan bekerja sama dengan Kelompok Kerja Nasional Tanaman Obat Indonesia ( Pokjanas TOI ) menyelenggarakan seminar bertopik “Hutan dan Tumbuhan Obat untuk Kesejahteraan Masyarakat” pada 10 - 12 September 2013 di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Seminar yang dihadiri lebih dari 200 orang akademisi, peneliti, praktisi, LSM serta institusi pemerintah ini menjadi ajang berbagi informasi hasil - hasil penelitian terbaru mengenai tumbuhan obat, serta membangun hubungan kemitraan yang saling menguntungkan antara sektor hulu dan hilir dalam pemanfaatan tumbuhan obat yang lestari dan berkelanjutan.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan yang baru meliputi 20 persen dari 1.168 suku etnis di Indonesia, telah didapatkan lebih dari 1.500 formula yang diramu dari 24.927 jenis nama lokal tanaman obat di Indonesia. Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Pokjanas TOI Indah Yuning Prapti juga menegaskan bahwa, “Merupakan suatu tanggungjawab bersama untuk melindungi dari kepunahan serta pencurian hayati ( biopiracy )”. 

Kepala Badan Litbang Kehutanan Iman Santoso menyebutkan sebagian besar tumbuhan obat di Indonesia ( 78 persen ) diperoleh melalui ekstraksi ( pengambilan langsung ) dari hutan, dan hanya sebagian kecil yang telah dibudidayakan.

“Beberapa jenis tumbuhan obat, seperti gaharu, sudah mulai banyak menarik minat masyarakat untuk membudidayakannya. Namun demikian sebagian besar lainnya masih tergolong belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, seperti halnya tumbuhan jernang atau Dragon Blood yang masih dipungut dari tumbuhan alami di hutan.”

Untuk itu diperlukan upaya - upaya untuk menjaga kelestarian kawasan hutan dengan meningkatkan pemahaman para pihak, serta merumuskan strategi pengembangan tumbuhan obat melalui pemanfaatan yang lestari yang merupakan tujuan utama diselenggarakannya seminar ini. Salah satu pembicara kunci, Anthony B. Cunningham, profesor asal University of Western Australia, menyampaikan bagaimana pandangan global dalam tumbuhan obat dan perawatan kesehatan.

Dalam seminar ini juga dibahas secara komprehensif khususnya tiga jenis tumbuhan obat, yaitu Gaharu ( dihasilkan dari berbagai jenis tumbuhan, terutama Aquillaria malaccensis ), Rotan Darah ( Daemonorops draco ), dan Secang ( Caesalpinia sappan ).

Selama dua hari seminar juga dibahas sebanyak 36 makalah yang dipresentasikan seputar sistem produksi tanaman obat, pengolahan tanaman obat, hingga pemasaran, kebijakan, kelembagaan tanaman obat.



Sumber: National Geographic Indonesia | Gloria Samantha

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Kuta di Lombok

Lombok merupakan tujuan wajib yang harus dikunjungi untuk berlibur bagi para pecinta wisata pantai. Pantai di pulau Lombok berciri khas garis pantainya yang panjang, berpasir putih dan masih sangat alami. Obyek Wisata di Lombok bukan hanya Pantai Senggigi atau Gili Trawangan , masih sangat banyak surga tersembunyi di pulau Lombok yang belum dikenal banyak orang, salah satunya pantai Kuta Lombok. Pantai Kuta di Lombok Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di pulau Lombok, yaitu pantai Kuta Lombok Kalau mendengar kalimat pantai Kuta, sebagian besar orang akan teringat dengan salah satu icon wisata di pulau Bali, yaitu Pantai Kuta Bali , yang sudah terkenal hampir diseluruh dunia dan merupakan tujuan wajib jika berlibur atau mengunjungi pulau Bali. Namun, pulau Lombok juga memiliki pantai yang juga bernama pantai Kuta, dengan kondisi yang sangat berbeda antara pantai Kuta Lombok dan pantai Kuta Bali, kalau pantai Kuta Bali sangat ramai dan padat pengunjun

Tempat Wisata di Singapore

Bagi Anda yang ingin berlibur ke luar negeri yang lokasinya dekat dengan Indonesia, pasti sebagian besar memilih negara Singapore. Singapore merupakan negara paling terdekat dengan Indonesia dan paling sering dikunjungi warga negara Indonesia untuk berlibur. Walaupun ukuran negara Singapore termasuk kecil dibandingkan dengan Indonesia, tetapi Singapore memiliki tempat wisata yang cukup banyak. Hampir semua Tempat Wisata di Singapore dipenuhi oleh wisatawan dari Indonesia, jadi jangan heran jika saat Anda berlibur ke Singapore akan menemui banyak warga negara Indonesia disana, dan besar kemungkinan juga dari kota yang sama dengan Anda. Karena kedekatan letak geografis Indonesia - Singapore inilah, maka tiket penerbangan ke Singapore cenderung yang paling murah dibandingkan dengan tiket penerbangan ke negara lain. Walaupun untuk tiket penerbangan ke Singapore bisa dikatakan murah, namun Anda harus menyiapkan dana cadangan untuk akomodasi hotel dan makanan selama di Singapore yang cukup

Exploring Banten Bagian 2: Curug Kanteh

Dari Karang Bokor kami menuju wisata terdekat searah jalan pulang yaitu Curug Kanteh. Dari Karang Bokor kami mengambil jalan ke arah Serang melewati Pantai Pulo Manuk hingga sampai ke jalan propinsi (Jalan Nasional). Di pertigaan kami ambil kanan ke arah Sukabumi karena ke kiri ke arah Serang. Jalan ini jarang dilewati oleh wisatawan yang ingin ke Sawarna baik dari Sukabumi ataupun dari Serang. Jarak dari Karang Bokor ke Curug Kanteh sekitar 30km. Jalan propinsi yang kami lewati sangat sepi. Disana sini sedang ada perbaikan jalan jadi kondisi jalannya kurang begitu bagus. Pemandangannya di dominasi oleh perbukitan dan hutan serta perkebunan karet. Nanti di perjalanan kita akan menemukan conveyor belt/pipa berjalan yang membawa material (semen???) dari pabrik di atas bukit hingga ke pantai. Untuk ke Curug Kanteh ini sebaiknya menggunakan Google Maps karena tidak ada petunjuk plang penunjuk arah. Jalan raya Sukabumi-Banten Nanti kira-kira 2-3km sebelum belokan desa kita akan melihat dik