Danau Poso, Sulawesi Tengah. |
POSO - Pelaksanaan Festival Danau Poso (FDP) yang ke 16 di gelar pada Jumat, 25 Oktober 2013. Kegiatan yang mengambil tema "We Love Poso" ini akan menampilkan berbagai seni budaya asli daerah di 10 kabupaten dan satu kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Putera Botilangi mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh pihak Provinsi Sulawesi Tengah, yang bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata dan seni budaya yang ada di Sulawesi Tengah.
"Kegiatan ini dipusatkan di tepi Danau Poso yang terletak di Tentena, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dan acaranya berlangsung selama tiga hari pada 25 Oktober sampai 27 Oktober 2013," katanya dikutip Tempo, Kamis 24 Oktober 2013.
Warga menggunakan tranportasi perahu di danau Poso di Kelurahan Tantena, Kecamatan Pamona Pusalemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (23/7). TEMPO/Aditia Noviansyah |
Putera menjelaskan, dalam event tersebut ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, yakni pemilihan putra putri pariwisata, atraksi seni budaya, lomba lagu pop daerah, foto objek wisata, dan olahraga tradisional seperti Egrang Moloko (jalan diatas bambu). Kemudian, lomba Mosango (menangkap ikan di danau dengan alat tangkap tradisional), tari lambang diatas perahu tradisional, lomba perahu dayung, dan lomba renang di danau. Kemudian, dilanjutkan dengan atraksi seni musik bambu tarian massal, dan drum band. Kata dia, Festival Danau Poso ini, nantinya akan mengangkat budaya-budaya lokal dan potensi pariwisata di Sulawesi Tengah.
Menurut Putera, Danau Poso merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia dengan memiliki panjang 32 kilometer, lebar 16 kilometer dan kedalaman 1.500 meter. Danau ini terletak pada ketinggian 657 meter.
Danau Poso merupakan salah satu Danau terindah di dunia dengan Pasir bening dan putih yang terdapat pada tepi sampai di Dasar Danau. Ada beberapa keunikan Danau ini yang dapat dinikmati oleh wisatawan antara lain, ditepi danau yang terjang terdapat situs-situs seperti Watu Pangasa Angga (batu gosok yang digunakan jin), dan Watu Yano (batu terapung).
Jembatan Poso. |
Sementara di hutan belantara ketinggian danau terdapat Air Terjun Saluopa, Air Terjun Kandela di Desa Tindoli Kecamatan Pamona Tenggara, dan Watu Makilo atau Batu Makilo di Desa Bo'e yang terdapat ratusan bahkan ribuan tengkorak dan peti mayat monumen berlogo Universitas Tadulako. Serta Watu Mora'a atau Batu Bercabang yang berbentuk seperti batu berbentuk candi, jelas Putera.
Dengan digelarnya acara tersebut, Putera berharap kegiatan ini bisa menjadi sarana promosi untuk mengangkat budaya dan wisata di Sulawesi Tengah, khususnya yang ada di Kabupaten Poso untuk disukai oleh wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Sumber: TEMPO|AMAR BURASE
Comments
Post a Comment