Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Mengenal Sekilas Tentang Limbah Padat Perkotaan

Ilustrasi sampah perkotaan. Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso “Pernahkah kita berpikir, ketika usai membeli suatu barang; misalnya kardus handphone jika sudah tidak terpakai, kemanakah sampah benda ini mendarat?” Setiap aktivitas makhluk hidup, manusia tepatnya, dari bangun tidur hingga tidur kembali tidak luput dari sampah dan limbah. Wajar apabila pertambahan penduduk berbanding lurus dengan pertambahan volume limbah dan sampah yang dihasilkan. Selaras dengan hasil proyeksi Data Statistik Indonesia yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025. Selain pertambahan penduduk yang pesat, peningkatan timbulan masalah sampah juga ditambah dengan peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat,baik dari segi konsumsi maupun produksi masyarakat yang semakin beranekaragam. Tengoklah jajanan anak-anak sekarang, sampho, sabun mandi hingga mayones semua tersedia dalam bent

Pejuang Lingkungan Ditengah Pergulatan Abrasi Pantai

Salah satu contoh ganasnya abrasi pantai. Foto: ist Ada banyak cara seseorang dalam memaknai arti sebuah perjuangan. Tidak untuk hari ini, tapi juga nanti. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga menjadi orang yang terpelajar. Menutut ilmu, juga merupakan makna terapan bentuk penghormatan kepada pejuang. Memproklamasikan kemerdekaan, di zaman sekarang, tidah harus menghunus pedang di medan juang. Bagi mereka pegiat lingkungan,  “Walaupun sudah merdeka, kami tetap berjuang menyelamatkan pantai dari kepunahan,”.!!! Jarum jam menunjukkan pukul 15;30 WIB di waktu Galaherang, Pesisir Laut Cina Selatan (LCS). Mengenakan baju kebesaran Mempawah Mangrove Conservation (MMC) tampak duduk tiga orang saling berhadapan, sembari menikmati seduhan kopi di kedai gerobak milik Bang Yar. “Saya Fajar, ini Roni dan Yayan,” sebut Fajar mengenalkan mitra. Raja Fajar Azansyah, begitu nama lengkapnya. Ia, bukan warga penduduk asli Mempawah, Kabupaten Pontianak. Melainkan, kelahiran Tanjung Pinang, Kep

Ketika Prajurit Indian Menjaga Hutannya dari Pembalakan Liar

Pejuang Hutan Brazil menangkap pembalak hutan. Foto: TheAtlantic.com Hutan Amazon , Brazil adalah salah satu paru-paru dunia paling berharga untuk Bumi dari pemanasan global, yang kian lama kian terkikis karena pembalakan liar, penyusup tak diinginkan menghancurkan hutan. Sama halnya seperti Indonesia, Sumatera dan Kalimantan juga merupakan paru-paru dunia terhijau setelah Brazil, kian lama kian gundul karena orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan pemerintahpun begitu lambat menangani masalah besar tersebut. Semangat para pejuang lingkungan ini untuk menjaga kelestarian hutannya. Foto:  TheAtlantic.com Para pejuang lingkungan hidup begitu semangat mengobarkan kelestarian hutan, perlindungan hewan langka, namun sama sekali tak digubris oleh mereka yang tak punya hati akan betapa pentingnya hutan. Frustrasi oleh kurangnya tindakan pemerintah untuk menjaga hutan dari pembalak liar di wilayah Indian Alto Turiacu , prajurit Indian dari beberapa suku lokal di Brazil, mengambil inisiat